Fenomena Commuter

Fenomena Commuter - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Fenomena Commuter , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Geografi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Fenomena Commuter
link : Fenomena Commuter

Baca juga


Fenomena Commuter

Dewasa ini, fenomena penglaju atau commuter semakin jelas terlihat terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Selain sebagai pusat pemerintahan, Jakarta juga menjadi pusat perekonomian dimana gedung-gedung perkantoran baik negeri maupun swasta banyak terpusat disini. Kepadatan jumlah penduduk akibat arus urbanisasi dan tingginya angka kelahiran yang tidak diimbangi dengan penyediaan lahan pemukiman menyebabkan harga tanah dan rumah menjadi sangat mahal, hal ini sesuai hukum pasar dimana permintaan (atau kebutuhan akan rumah) bertambah maka harga akan mahal. Pada akhirnya, banyak orang (terutama yang sudah berkeluarga) akan mencari pemukiman/perumahan di luar kota Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi karena relatif masih terjangkau harganya.
Konsekuensinya adalah jarak yang harus ditempuh dari tempat tinggal menuju tempat bekerja menjadi semakin jauh sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk tiba di kantor. Seorang komuter dimana setiap hari harus berangkat pagi-pagi bahkan sebelum matahari terbit dan baru tiba di rumah pada malam hari dimana matahari sudah terbenam. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemacetan lalu lintas yang semakin tidak bersahabat.

Diantara para penglaju tersebut, ada yang beruntung karena memiliki/membawa kendaraan sendiri (seperti motor atau mobil) ataupun memperoleh fasilitas bis/mobil jemputan dari kantor sehingga lebih nyaman karena tidak perlu berdesakan dan menghemat biaya untuk transportasi. Meskipun demikian tetap saja ada kendala yang harus dihadapi misalnya betapa repotnya mengendarai motor pada saat hujan, tubuh dan pikiran lelah karena harus selalu berkonsentrasi dan jangan sampai mengantuk pada saat mengendarai motor/mobil agar tidak terjadi kecelakaan. Bagi mereka yang ikut bis/mobil jemputan, apabila datang terlambat meskipun hanya satu menit dari waktu yang telah disepakati akan dianggap tidak ikut dan ditinggal oleh bis/mobil jemputan sehingga pada akhirnya harus menggunakan transportasi umum.

Sebagian penglaju harus menggunakan jasa transportasi umum seperti bis dan kereta api. Pada saat jam sibuk, jumlah penumpang lebih banyak dari pada jumlah kendaraan yang tersedia sehingga mereka harus bersaing dengan penumpang lain untuk memperoleh tempat duduk. Demi mengejar waktu, banyak yang terpaksa naik meskipun harus berdiri dan berdesakan dengan penumpang lain. Situasi dan kondisi tersebut biasanya dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kejahatan seperti pencopetan dan pelecehan seksual.

Hal lain yang terjadi ketika berdesakan dalam transportasi umum adalah orang cenderung bersikap cuek atau masa bodoh. Salah satu contohnya adalah meskipun kita melihat ada wanita hamil atau manula yang tidak mendapat tempat duduk, kita justru (pura-pura) tidur atau sibuk dengan handphone/blackberry untuk sekedar sms ataupun membuka fasilitas yang tersedia didalamnya. Hanya sedikit orang yang dengan sukarela menyerahkan kenyamanan kursinya untuk wanita hamil dan manula tersebut. Berbagai alasan dikemukakan seperti capek jika harus berdiri dalam jangka waktu yang lama, masih mengantuk sehingga lebih baik tidur di kursi yang telah kita tempati dan sebagainya.


Selain hal-hal tersebut, ada hal lain yang biasanya dikorbankan sebagai seorang komuter terutama bagi yang sudah memiliki buah hati yaitu terbatasnya waktu bermain bersama anak. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa biasanya berangkat pagi-pagi sebelum matahari terbit dimana ada kemungkinan anak belum bangun dari tidur lelapnya, kemudian baru akan tiba dirumah pada malam hari saat matahari sudah terbenam. Meskipun anak mungkin belum tidur, namun rasa lelah dan penat karena seharian bekerja dan menghabiskan waktu diperjalanan dengan berbagai macam persoalan dan permasalahan yang ada, adakalanya membuat malas untuk mengajak anak bermain ataupun sekedar mengajaknya mengobrol untuk menanyakan aktivitas yang sudah dilakukannya.


Demikianlah Artikel Fenomena Commuter

Sekianlah artikel Fenomena Commuter kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Fenomena Commuter dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2016/01/fenomena-commuter_12.html