Judul : Commuter di DKI Jakarta
link : Commuter di DKI Jakarta
Commuter di DKI Jakarta
Tercatat sebanyak 1,3 juta penglaju (commuter) asal kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi berkegiatan di Jakarta. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI terdapat 11,2 juta penduduk di DKI saat siang hari. Sementara, pada malam hari jumlahnya menyusut menjadi 10,07 juta penduduk. Kepala BPS DKI Nyoto Widodo mengatakan 1,3 juta di antaranya berasal dari Bodetabek.
Tujuan utama para komuter,menurut Nyoto, adalah bekerja, sekolah dan kursus. Komuter yang bekerja di Jakarta menduduki jumlah terbanyak yaitu sebanyak 85,47% atau 1,1 juta orang. Sementara, wilayah tujuannya antara lain Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara yang menjadi pusat perkantoran dan pusat perdagangan.
Komuter di Stasiun Jakarta Kota
Stasiun Jakarta Kota terletak di Jl. Stasiun Kota, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari , Jakarta Barat. Stasiun Jakarta Kota biasa disebut oleh penduduk setempat Stasiun Beos, diambil dari nama aslinya dalam bahasa Belanda: Stasiun kereta api Batavia En Omstreken (Batavia dan Sekitarnya). Stasiun ini dibangun oleh arsitek berkebangsaan Belanda Frans Ghijsels pada tahun 1870 dan ditetapkan sebagai cagar budaya melalui ketetapan Gubernur Jakarta pada tahun 1993.
Stasiun Jakarta Kota Stasiun merupakan salah satu stasiun terminus, yaitu stasiun pusat pemberangkatan dan stasiun akhir perjalanan. Stasiun ini setiap harinya selalu padat dengan penumpang naik, turun, dan transfer rute, salah satunya yaitu oleh para komuter (penglaju) dari Bogor, Depok, Bekasi. karena tujuan pemberangkatan dari stasiun ini juga menujuh ke arah tersebut. Para komuter atau penglaju ini datang ke wilayah DKI Jakarta kebanyakan adalah untuk bekerja dan bersekolah.
Biasanya kepadatan yang terjadi di Stasiun Jakarta Kota terjadi pagi hari saat jam kerja dan sore hingga malam hari saat pulang kerja kembali kedaerah masing-masing. Kepadatan yang terjadi pada waktu tersebut selalu memberikan dua pilihan bagi penumpang, yaitu tetap memaksa masuk ke dalam gerbong dan berdesak-desakan dengan penumpang yang lain atau menunggu rangkaian KRL berikutnya. Meskipun demikian, alasan para penumpang tetap menggunakan KRL Commuter Line ini adalah selain karena biayanya relatif murah, alasan lainnya yaitu bebas dari kemacetan, mempersingkat waktu menuju tempat kerja atau sekolah dan kembali ke rumah, serta pada KRL Commuter Line ini dijamin dengan adanya asuransi.
Demikianlah Artikel Commuter di DKI Jakarta
Sekianlah artikel Commuter di DKI Jakarta kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Commuter di DKI Jakarta dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2016/01/commuter-di-dki-jakarta_12.html