Judul : MUSIM-MUSIM YANG ADA DI BUMI
link : MUSIM-MUSIM YANG ADA DI BUMI
MUSIM-MUSIM YANG ADA DI BUMI
Seperti yang telah kita ketahui, Bumi memiliki beberapa musim musim tertentu. Musim musim yang terdapat di Bumi ini berbeda beda jenisnya, tergantung dari letak geografis benua benua yang terdapat di bumi. Perbedaan ini terjadi akibat dari adanya revolusi bumi terhadap matahari. Revolusi bumi terhadap matahari menjadi penyebab utama terjadinya perbedaan musim di muka bumi. Hal ini terjadi karena wilayah wilayah tertentu di bumi terpengaruhi oleh intensitas penyinaran matahari ketika bumi sedang mengelilingi matahari. Akibatnya, terbentuklah musim musim yang mengindikasikan bahwa bumi sedang berevolusi.
1. Pemanasan Bumi oleh matahari
Pada dasarnya, perbedaan musim di bumi sangat dipengaruhi oleh pemanasan bumi oleh matahari. Pemanasan ini memilki dua faktor tertentu sehingga terjadi perbedaan musim, diantaranya:
a. Tinggi Matahari
Panas yang diterima bumi semakin besar jika ketinggian matahari bersinar semakin tinggi di atas horizon.
Berkas sinar I dan berkas sinar II memiliki intensitas penyinaran yang sama sehingga banyak panas yang terkandung pun menjadi sama juga, namun sudut datangnya sinar matahari tidak sama. Berkas sinar I memanasi bidang seluas AB dan berkas sinar II harus memanasi bidang BA’ yang jatuh lebih luas daripada bidang AB. Akibatnya, bagian panas yang diterima oleh bagian-bagian dari bidang BA’ akan lebih kecil jumlahnya dari panas yang diterima oleh tiap-tiap bagian daripada bidang AB.
Disamping itu, sinar II harus menempuh jalan lebih panjang dari I (BC-AD) di udara atau BC-AD maka panas yang diserap atmosfer pada sinar II bidang BA’ lebih banyak panas daripada sinar I bidang AB. Hal itu, jelaslah bahwa pemanasan itu bertamabah dengan tinggi matahari, dan matahari yang semakin tegak di atas horizon akan semakin besar sinar pemanasannya. Jika matahari bersinar semakin condong atau miring maka, pemanasannya berkurang.
b. Lamanya Pemanasan oleh Matahari
Suatu tempat di muka bumi akan menerima panas yang besar jika pemanasan oleh matahari berlangsung lama atau lebih lama disinari oleh matahari. Hal ini terjadi pada tempat yang memiliki waktu siang yang lebih panjang.
2. Daerah-Daerah Iklim di Bumi
Pada Bumi, terdapat daerah yang memiliki iklim iklim tertentu. Daerah iklim ini yang akan menentukan musim musim apa saja yang terjadi pada daerah tersebut. Daerah tersebut adalah daerah sedang di belahan bumi utara, daerah sedang di belahan bumi selatan, daerah kutub, dan daerah dekat khatulistiwa.
a. Musim-Musim di Daerah Sedang di Belahan Bumi Utara
Daerah sedang di belahan bumi utara merupakan daerah daerah yang terletak pada 50̊ LU dan jauh dari letak equator sehingga wilayah bumi yang terpanaskan tidak berlangsung secara terus menerus. Hal inilah yang menyebabkan daerah pada lintang ini memiliki empat musim yang berbeda. Penjelasan tentang pergerakan harian matahari pada tempat tersebut selama setahun adalah :
Ø Pada 21 Maret (matahari di titik aries) lintasan harian matahari akan berimpit dengan ekuator, matahari terbit pada pagi hari di titik timur dengan tenggelam pada sore hari di titik barat (deklinasi matahari = 0 derajat). Waktu siang dan malam hari sama panjang. Tinggi tengah hari, tinggi kulmunasi matahari adalah 90 derajar – 50 derajat = 40 derajat (busur SE).
Ø Setelah tanggal 21 Maret, lintasan sehari-hari matahari berangsur-angsur menjadi ekuator lagi ke arah utara atau deklinasinya semakin besar. Hari-hari siang semakin panjang dan malam-malam semakin pendek. Pada 21 Juni matahari sampai pada deklinasinya yang paling utara yaitu, 23½ derajat. Hari itu melintas sepanjang lingkaran balik cancer dalam arah anak panah. Matahari terbit di titik P sampai pada titik tertinggi Q (63½ derajat dari titik S) dan terbenam di titik R. Pada hari itu ia melintasi busur siang yang terpanjang dan mencapai tinggi kulmunasi yang terbesar. Karena itu, panas yang diterima oleh tempat itu maksimum. Pada waktu tersebut di belahan bumi utara terjadi musim panas. Setelah tanggal itu, deklinasi matahari semakin mengecil. Titik terbit dan terbenam semakin mendekati titik timur dan barat. Hari-hari siang semakin kurang panjangnya dan tinggi kulminasinya mengecil juga. Hal itu tejadi sampai tanggal 23 September.
Ø Setelah tanggal 23 September, lintasan harian matahari di tempat itu semakin bergeser ke arah selatan. Pada tanggal 22 Desember deklinasi matahari -23 ½ derajat, pada hari itu ia terbit di P’ sampai di titik tertinggi Q’ dan terbenam di R’. Ia mempunyai tingg kulminasi yang terkecil (±12 ½ derajat ) dan menjalani busur siang yang terpendek. Akibatnya, panas yang diterima oleh permukaan bumi di tempat itu minimum sehingga terjadilah musim dingin.
Ø Sesudah tanggal 22 Desember itu, tinggi kulminasi dan busur siang matahari berangsur-angsur bertambah. Jumlah panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi belahan utara berangsur-angsur bertambah banyak. Musim dingin akan berlalu, pada tanggal 21 Maret lintasan harian matahari kembali naik berada pada ekuator langit. Matahari terbit di titik timur. Siang dan malam harinya sama panjangnya. Pada hari itu matahari berada di titik equinoctia musim semi sehingga tanggal 21 Maret adalah permulaan musim semi.
b. Musim-Musim di Daerah Sedang di Belahan Bumi Selatan
Musim-musim di daerah sedang di bumi belahan selatan selalu berlawanan waktunya dengan yang terdapat di bumi belahan bumi utara. Apabila di bumi belahan utara sedang terjadi musim panas dan di bumi belahan selatan sedang terjadi musim dingin. Sebaliknya, apabila di bumi belahan utara sedang terjadi musim dingin maka, di bumi belahan selatan sedang terjadi musim panas.
c. Musim-Musim di Daerah Kutub
Lingkaran lintang yang penting ialah lingkaran lintasan 66 ½ derajat. Lingkaran ini disebut lingkaran kutub (artic circle dan anarctic circle). Lingkaran ini juga dijadikan batas dari daerah sedang. Bola langit yang melukiskan sebuah tempat terletak di lingkaran kutub utara (66 ½ derajat). Kedua lingkaran balik juga dilukiskan dan ternyata, lingkaran balik cancer menyinggung bidang horizon di titik utara sedangkan, lingkaran balik capricon menyinggung titik selatan.
Jadi, pada tanggal 21 Juni matahari tidak terbenam di tempat itu. Panjang siang hari sekitar 24 jam pada hari itu. Sebaliknya, pada tanggal 22 Desember matahari tidak terbit dan lamanya malam hari selama 24 jam.
Bagi tempat-tempat yang terletak lebih ke utara lagi dari lingkaran kutub utara, titik terendah dari lingkaran balik cancer tidak akan sampai pada bidang horizon. Selama beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal 21 Juni, matahari terus-menerus berada diatas horizon. Artinya, untuk beberapa hari tempat-tempat seperti itu akan mengalami siang. Semakin dekat tempat itu dengan kutub maka, waktu siangnya semakin panjang, sedangkan di kutub, siang harinya berlangsung selama setengah tahun.
Disamping itu, pada tempat-tempat di atas lingkaran balik capricon mempunyai titik tertinggi yang tidak sampai (di bawah) horizon tempat-tempat itu. Akibatnya, beberapa hari menjelang dan sesudah tanggal 22 Desember matahari tidak pernah terbit. Jika tempat-tempat itu semakin dekat dengan kutub maka, semakin panjang malam harinya. Pada tempat di kutub sendiri waktu malam harinya terjadi sepanjang tahun.
Pada tanggal 21 Maret matahari bergerak melalui kaki langit dan sesudah hari itu mulailah hari-hari bertambah panjang dan matahari berangsur-angsur makin tinggi dari kaki langit sampai pada tanggal 21 Juni terjadi musim panas.
Bagi tempat-tempat di daerah kutub selatan, keadaan pada musim-musimnya selalu saling berbalik. Apabila siang hari di kutub utara maka, malam hari terjadi di kutub selatan.Batas antara daerah-daerah sedang dengan daerah-daerah kutub (dingin) adalah lingkaran lintang 66 ½ derajat Lintas Selatan atau lingkaran Kutub Selatan.
d. Musim-Musim di Daerah Dekat Katulistiwa
Bola langit yang dilukiskan sangat dengan tempat khatulistiwa bumi (7 derajat LS). Tempat-tempat yang terletak di dekat atau sekitar khatulistiwa (hampir semua tempat di Indonesia) keadaannya tidak jauh berbeda. Garis ekuator langitnya berdiri tegak lurus horizon. Pada tempat-tempat ini matahari selalu terbit saat pukul 6 pagi dan terbenam saat pukul 6 sore.
Siang hari selalu panjang ±12 jam dan matahari selalu tinggi. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September matahari terbit tepat di titik timur. Kemudian titik terbit ini bergeser pindah setiap hari ke utara sesudah tanggal 21 Maret dan ke selatan sesudah tanggal 23 September sambil melintasi lingkaran harinya yang tegak lurus horizon.
Batas pergeseran paling utara adalah lingkaran 23½ derajat lintang utara dan batas paling selatan adalah lingkaran 23½ derajat lintang selatan. Lingkaran-lingkaran itu disebut lingkaran balik atau tropic (jika matahari telah sampai pada lingkaran-lingkaran ini, ia berbalik lagi ke arah ekuator). Lingkar balik di belahan bumi utara disebut lingkaran balik cancer sedangkan, lingkaran balik di belahan bumi selatan disebut lingkaran balik capricon.
Dari Lukisan tersebut jelaslah bahwa perbedaan antara siang dan malam hari yang terpanjang dan terpendek sangat kecil, bahkan bagi kota-kota yang terletak di lintang 0 derajat seperti kota Bukit Tinggi dan Pontianak sangat kecil atau tidak ada. Karena itu, daerah-daerah ini selalu panas dan suhunya tinggi sepanjang tahun.
Lingkaran lintang +23½ derajat dan -23½ derajat merupakan batas-batas antara daerah sedang dan daerah tropis atau panas. Oleh sebab itu, daerah-daerah yang terletak di antara garis lintang utara dan lintang selatan 23½ derajat disebut daerah tropis atau panas.
Berdasarkan uraian diatas dan berdasarkan banyaknya panas yang diterima oleh permukaan bumi dari matahari, seluruh permukaan bumi ini dapat dibagi ke dalam lima buah daerah iklim dengan lingkaran-lingkaran lintang tertentu sebagai batas-batasnya. Pembagian daerah iklim seperti ini disebut pembagian daerah iklim matahari. Daerah iklim ini adalah sebagai berikut :
1) Daerah iklim panas (tropis) 23½ derajat LU - 23½ derajat LS
2) Daerah iklim sedang utara 23½ derajat LU -66½ derajat LU
3) Daerah iklim sedang selatan 23½ derajat LS - 66½ derajat LS
4) Daerah iklim dingin utara 66½ derajat LU - 90 derajat LU
5) Daerah iklim dingin selatan 66½ derajat LS - 90 derajat LS
6) Selain itu pula, dikenal daerah iklim subtropis utara 30 derajat – 40 derajat LU dan daerah iklim subtropis selatan 30 derajat – 40 derajat LS.
Demikianlah Artikel MUSIM-MUSIM YANG ADA DI BUMI
Sekianlah artikel MUSIM-MUSIM YANG ADA DI BUMI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MUSIM-MUSIM YANG ADA DI BUMI dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2016/01/musim-musim-yang-ada-di-bumi_10.html