Judul : Konsep Dasar dalam Studi Geomorfologi
link : Konsep Dasar dalam Studi Geomorfologi
Konsep Dasar dalam Studi Geomorfologi
Secara garis besar dikenal beberapa konsep dasar dalam studi geomorfologi (Thornbury, 1958).
Consept 1.
The same physical processes and laws that operate today operated throughout geologic time, although not necessarily always with the same intensity as now
Proses-proses dan hukum-hukum fisik yang sama beroperasi hari ini – juga beroperasi pada seluruh waktu geologi, namun intensitasnya tidak selalu sama dengan sekarang.
- Konsep ini merupakan prinsip geologi moderen dan dikenal dengan prinsip keseraganman bentuk (principle uniformitarianism).
- Konsep itu pertama dikemukakan oleh Hutton pada tahun 1785, dilanjutkan kembali oleh Playfair pada tahun 1802.dan dipopularkan oleh Lyell dalam buku Principles of Geology.
- Houton mengajarkan bahwa “masa sekarang adalah kunci masa lalu”, penggunaan pinsip ini agak kuat sehingga menyatakan bahwa ‘proses proses geologi yang beroperasi pada seluruh masa geologi berlangsung dengan intensitas yang sama seperti sekarang’.
a. Tetapi sebenarnya prinsip ini tidak benar. Karena glasier berbeda nyata selama masa zaman Pleistocene dan periode geologi lain daripada zaman sekarang.’
b. Iklim dunia tidak selalu tersebar seperti iklim yang ada sekarang. Jadi daerah yang sekarang beriklim basah telah menjadi gurun sebelumnya, dan daerah yang sekarang gurun sebelumnya mungkin beriklim basah.
c. Contoh yang ditampilkan memperlihatkan bahwa intensitas berbagai proses geologi telah bervariasi melalui waktu geologi. Tidak ada alasan bahwa sungai tidak memotong lembah pada masa lalu dan sekarang sungai itu memotong lembah.
Concept 2.
Geological structure is a dominant control factor in the evolution of land forms and is reflected in them.
Struktur geologis merupakan faktor kontrol dominan dalam evolusi bentuk lahan dan dalam penggambarannya.
Concept 3.
Geomorphic processes leave their distinctive imprint upon land forms, and each geomor-phic processes develops its own caracteristic assemblage of land forms
Proses-proses geomorfik meninggalkan kesan cetakan yang jelas pada bentuk lahan dan tiap proses geomorfik mengembangkan ciri sendiri dalam pemunculan bentuk lahannya.
- Beberapa proses, seperti diastorpisme dan vulkanisme berasal dari kekuatan di dalam kulit bumi (gaya endogen).
- Proses lainnya seperti pelapukan, mass wasting, dan erosi adalah hasil dari gaya eksternal (gaya eksogen)
- Pada umumnya, proses endogen cendrung membangun
- Dataran banjir, kipas alluvial, dan delta adalah hasil dari aksi sungai. Sinkhole dan cavern adalah hasil dari aksi air tanah.
- Fakta sederhana menunjukkan bahwa proses geomorfik individual menghasilkan gambaran lahan yang jelas sehingga memungkinkan untuk mengklasifikasikan bentuk lahan secara genetik.
Concept 4.
As different erosional agencies act upon the aerth’s surface there is produced a sequence of land forms having distinctive characteristics at the successive stages of their development.
Perbedaan agen erosi yang beraksi pada permukaan bumi akan menghasilkan sekuen bentuk lahan yang berciri jelas pada tahap suksesi perkembangannya.
- Bentuk lahan itu mempunyai ciri yang jelas bergantung kepada tahap perkembangannya ( ide Davis).
- Konsep ini merupakan salah satu alat yang berguna dalam menafsirkan proses geomorfik.
- Jenis permukaan semula berada dibawah jenis struktur geologi tertentu, kemudian aksi proses geomorfik pada massa kini akan menghasilkan suatu perkembangan sekuen dari perkembangan bentuk lahan secara random.
- Istilah methapora muda, matang, tua digunakan untuk menandai tahap perkembangannya dan menambahkan subtahap perkembangannya.
- Dalam proses geomorfik, pembentukan bentuk lahan dapat dikenal tiga istilah faktor kontrol yaitu struktur, proses , dan tahap (umur).
Concept 5.
Complexity of geomorphic evolution is more common than simplicity
Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum terjadi dibandingkan dengan evolusi geomorfik yang sederhana
- Proses yang terjadi dalam pembentukan suatu bentang lahan terjadi dengan proses yang komplit, jarang yang terjadi dari satu proses tunggal saja.
Baca juga: Teori-teori Geomorfologi
Demikianlah Artikel Konsep Dasar dalam Studi Geomorfologi
Sekianlah artikel Konsep Dasar dalam Studi Geomorfologi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konsep Dasar dalam Studi Geomorfologi dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2016/01/konsep-dasar-dalam-studi-geomorfologi_15.html