Judul : Konstruksi dan Pemasangan Kabel
link : Konstruksi dan Pemasangan Kabel
Konstruksi dan Pemasangan Kabel
Kabel merupakan kumpulan dari beberapa pasang (pair) konduktor berisolasi. Kabel yang digunakan dalam sistem telepon biasanya dengan kapasitas: 5x2, 10x2, 20x2, 100x2, 1200x2, 1800x2 dan setrusnya. Kabel-kabel yang demkian biasanya disebut kabel multipair.
Berikut ini Contoh untuk memahami kabel multipair.
Bila dikatakan suatu kabel dengan 1200x2, artinya kabel tersebut terdiri dari kawat-kawat berisolasi sebanyak 1200 pasang atau 1200x2 kawat. Bila satu kawat kabel disebut urat, jadi 1200x2 berarti mempunyai 2400 urat kabel. Urat kabel adalah kawat kabel yang berisolasi polietilen (PE) atau kertas.
Membedakan Kabel
Kabel yang dipakai untuk saluran telepon dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Kabel udara.
Kabel ini dinamakan demikian karena memang dalam pemasangannya berada di atas tanah (udara) atau dipasang pada tiang.
2. Kabel tanah.
Kabel ini ditanam langsung di-dalam tanah. Pemasangannya, tanah digali untuk tempat kabel yang akan ditanam.
Selain kabel ditanam langsung dalam tanah, ada cara lain untuk menempatkan kabel tersebut yaitu dengan dimasukkan pada duct. Duct adalah kumpulan dari beberapa polongan-polongan pipa (biasanya paralon) yang dicor dengan semen. Arah memanjang merupakan jalur, dan setiap jarak tertentu diberi ruangan manhole. Ruangan ini adalah sebagai tempat kerja.
Berikut ini adalah gambar penampang manhole yang dipakai sebagai tempat untuk memasukkan kabel, memperbaiki, memasang, dan sebagainya. Orang yang bekerja masuk dalam manhole tersebut. Apabila pekerjaan yang terkait dengan kabel telah selesai, maka manole ditutup dengan beton yang di-cor.
Sebagai ruang kerja, manhole harus cukup longgar untuk ukuran manusia normal. Gambar di bawah ini merupakan penampang manhole.
Menentukan Daerah/Blok
Dalam menentukan daerah penarikan kabel telepon, baik yang lewat udara maupun yang akan ditanam di bawah tanah, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:- Daerah catuan langsung, ini merupakan area yang berdekatan sekali disekitar sentral telepon. Apabila ter-jangkau, maka dapat dicatu langsung.
- Daerah dekat rumah kabel
- Daerah dekat dengan titik pembagi
- Daerah sentral lokal, antara sentral sat dengan yang lain
- Wilayah sekitar perkotaan yang potensial sebagai pengguna jasa tele-komunikasi.
Pekerjaan Instalasi Kabel Udara
Pekerjaan instalasi kabel udara adalah pekerjaan memasang kabel telepon sebagai kabel sekunder pada tiang-tiang telepon untuk daerah perkotaan. Pada daerah yang tidak padat dan berdekatan dengan sentral telepon, kabel ini merupakan kabel dengan catuan langsung yang ditarik dari sentral ke titik pembagi.Kabel udara diinstalasi sebagai jaringan pada daerah yang banyak rumah dan gedung, dengan letak yang cukup jauh. Hal ini dilakukan karena penanaman kabel tanah secara permanen belum dapat dilakukan.
Tahapan-tahapan pekerjaan instalasi kabel udara dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Tahapan penanaman tiang dan pemasangan temberang (semacam kawat penarik).
- Tahapan pemasangan alat-alat bantu, seperti klem-klem dan komponen lainnya.
- Tahapan menggelar kabel udara dan membentangkan, serta mengatur kelenturannya. Dalam hal ini perlu dijaga kondisi kabel agar secara fisik dan sifat-sifat elektriknya tidak terganggu.
- Tahapan penyambungan, ini dilakukan apabila ada kabel yang perlu disambung.
- Tahapan terakhir adalah terminasi ujung urat-urat kabel. Terminasi dilakukan pada klem terminal seperti pada titik pembagi yang ada di gedung-gedung atau tiang telepon.
Persiapan Alat Perkakas
Sebelum pelaksanaan pemasangan atau penarikan kabel udara, yang perlu dipersiapkan dengan baik adalah perlengkapan-perlengkapan berikut ini.- Rol kabel udara. rol ini dipasang pada tiap jarak dimana rencana penarikan akan dilakukan.
- Tali penarik (tambang) dengan diameter 0,5" dengan panjang 60-70 meter. Diusahakan pada tali tidak boleh ada sambungan, karena dimungkinkan akan menghambat pada putaran dan uluran rol.
- Katrol penarik. Alat ini diperlukan untuk menambah kekuatan daya tarik pada saat dilakukan pekerjaan penarikan kabel udara. Perlu diperhatikan pula, bagaimana kabel itu akan ditarik, apakah dari atas ataukah dari bawah.
- Dongkrak untuk mengangkat gelondong kabel. Hal ini dilakukan agar kabel dapat terangkat kurang lebih 20 cm di atas permukaan tanah.
- Alat anti pulir. Alat ini berfungsi untuk menyerap puliran yang tidak beraturan. Seperti diketahui bahwa kabel yang ditarik akan terpulir, maka ini akan mempengaruhi bentuk fisik yang akibatnya bisa berdampak pada perubahan sifat elektrik. Untuk itu puntiran kabel harus diatasi.
Pelaksanaan Penarikan
Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang membutuhkan kehati-hatian dan kecermatan. Untuk itu, yang harus diperhatikan yaitu:- Pada saat penarikan dilakukan, pengawas lapangan bertanggung jawab penuh. Setiap perintah yang diberikan harus diperhatikan, serta tepat pelaksanaannya.
- Setiap putaran rol pelicin harus diperhatikan, agar penarikan kabel menjadi ringan.
- Penarikan pada tikungan tajam dilakukan dengan mengambil jalur arah tarik dimana panjang kabel pada tiang-tiang lebih terlihat.
- Kelenturan kabel perlu dijaga sekitar 2% dari jarak gawang.
- Penarikan pada tikungan harus diperhatikan putaran rol pelicinnya, dan bila meleset, penarikan dihentikan dan segera membetulkan letak kabel.
- Meteran
- Pisau pemotong/pembelah kulit kabel
- Pengupas isolasi urat kabel
- Knip tang
- Kombinasi tang
- Crimping tool
- Gergaji besi
- Alat las sederhana
- Kunci pas (wrench)
Demikianlah Artikel Konstruksi dan Pemasangan Kabel
Sekianlah artikel Konstruksi dan Pemasangan Kabel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konstruksi dan Pemasangan Kabel dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2014/05/konstruksi-dan-pemasangan-kabel.html