Judul : MODEL KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
link : MODEL KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
MODEL KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
PAHAM KEBIJAKSANAAN YANG MENENTANG POPULATION PROGRAM
1. PAHAM PRO NATALIST
Menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk di suatu negara adalah merupakan sumber dan kekuatan besar dalam potensi pembangunan nasionalnya.
- Penduduk besar – skill dan kemampuan kerja meningkat.
- Hasil produksi akan naik
- Menyerap tenaga kerja banyak
- Merupakan proteksi untuk keamanan dan pertahanan negara, dibanding dengan negara-negara yang kurang penduduknya.
2. PAHAM ANTI KOLONIAL (GENOCIDE)
- Paham ini sangat mencurigai perilaku dari negara-negara besar dan maju (negara super power).
- Mereka beranggapan bahwa untuk menjaga status quonya, negara-negara maju berusaha menganjurkan negara-negara yang berkembang agar mengerem laju pertumbuhan penduduknya.
Maksudnya bahwa sumber-sumber kekayaan alam dari negara-negara berkembang yang kurang pendudukanya, dapat ditransfer dan diserap untuk keperluan negara maju.Dengan kata lain negara maju berusaha mematikan negara lainnya (genocide), tetapi dia sendiri harus tetap survival dan berkembang.
3. Paham over consumption
- Paham ini berpendapat bahwa masalah kependudukan adalah masalah kelangkaan dari sumber-sumber alam sebagai akibat pengerusakan lingkungan secara besar-besaran oleh tingkah laku negara maju dan bukan tingkah laku fertilitas dari negara-negara berkembang.
- Sehingga menimbulkan dampak kemiskinan dan kebodohan bagi negara berkembang, karena ketamakan konsumsi negara maju.
4. Paham Akomodasi
- Paham ini berpandangan bahwa jumlah perkembangan penduduk yang semakin bertambah bisa diatasi dan ditampung dengan meningkatkan perkembangan ekonomi dan pertanian.
- Suatu perekonomian negara dianggap baik, apabila berusaha menekan dan meniadakan pengangguran (under employment).
- Dengan demikian masalah kependudukan akan terjadi jika masih terdapat orang yang menganggur.
5. Paham Distribusi Penduduk.
q Paham ini berpendapat bahwa masalah penduduk adalah bukan masalah, akan tetapi yang menjadi masalah adalah distribusi penduduk yang tidak merata.
q Oleh karenanya orientasi kebijaksanaan kependudukan jangan terlalu menekankan pada rate of growth, akan tetapi yang lebih penting adalah flow distributiondan lahan antara urban dan rural.
6. Paham Mortalitas dan Social Security
q Paham ini berpandangan bahwa tingkat fertilitas yang tinggi adalah merupakan respon dari tingkat mortalitas dan morbiditas.
q Jika mortalitas dan morbiditas turun, maka fertilitas akan turun pula.
q Jumlah anak yang hidup lebih banyak, maka akan menjamin social scurity dari keluarga karena mendapat tambahan tenaga kerja.
7. Paham Status dan Peranan Wanita
Ø Paham ini berpendapat bahwa fertilitas yang tinggi sesungguhnya bisa terjadi pada setiap kaum wanita. Sebab secara kodrat alamiah mereka memang diciptakan untuk memproduksi kelahiran anak.
Ø Dengan demikian status sosial ekonomi dan peranannya sangat ditentukan oleh jumlah anak yang dilahirkan.
Ø Semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan, maka semakin tinggi nilai status dan peranannya, dan begitu pula sebaliknya.
8. Paham Agama
Ø Paham ini berpandangan bahwa masalah penduduk bukanlah merupakan masalah yang gawat dan mendesak. Sebab mereka yakin bahwa apa yang tercipta di dunia ini telah ditentukan dan diatur oleh Tuhan. Malahan Tuhan akan menyediakan rezeki masing-masing orang.
Ø Dan yang lebih ekstrim diantara mereka ada juga yang menolak program KB secara terang-terangan, melalui ayat-ayat sucinya.
Ø Perceraian dan prostitusi dikutuk habis-habisan.
9. Paham Holistic Development
- Paham ini berpendapat bahwa tingkat fertilitas akan turun jika terdapat perbaikan ekonomi dan sosial. Dan mereka tidak yakin bahwa program KB akan menjamin turunnya tingkat fertilitas.
- Oleh karena itu mereka menganjurkan agar dana-dana bantuan yang cukup besar dari program KB, sebaiknya disalurkan untuk perbaikan di bidang ekonomi dan sosial masyarakat secara terpadu dan menyeluruh.
10. Paham Social Justice.
- Paham ini berpandangan bahwa baik program KB maupun perbaikan ekonomi sesungguhnya tidak dapat menurunkan fertilitas.
- Fertilitas akan turun dengan sendirinya apabila diusahakan perombakan besar-besaran untuk menghantam faktor-faktor penyebabnya yaitu kemiskinan dan kebodohan.
- Caranya dengan mengadakan kebijaksanaan-kebijaksanaan sosial (social Juctice) yang dapat mengakibatkan distribusi keamanan dan kemakmuran yang merata, serasi dan seimbang.
Demikianlah Artikel MODEL KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN
Sekianlah artikel MODEL KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MODEL KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2016/01/model-kebijaksanaan-kependudukan_12.html