Silicon Controller Rectifier

Silicon Controller Rectifier - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Silicon Controller Rectifier, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Perbaikan sistem elektro, Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Silicon Controller Rectifier
link : Silicon Controller Rectifier

Baca juga


Silicon Controller Rectifier


Eksitasi pada lapang magnet Main Generator berasal dari exciter Generator D14 arus bolak balik 3 phase, melalui SCR assembly. Tiap SCR terangkai secara seri dengan masing-masing phase dari keluaran exciter arus bolak balik sedemikian rupa, hanya dapat mengalirkan pada saat phase tersebut berharga tegangan positip (forward biasa). SCR ini belum mengalirkan arus listrik walaupun pada saat itu phase berharga positip sebelum gate SCR disulut oleh sinyal penyulut dari Modul SE.
Setelah sinyal penyulit diberikan pada gate-nya, maka SCR menjadi ON dan arus mengalir dari anoda ke katoda. Mengalirnya arus listrik akan terus berlangsung walaupun sinyal penyulut diputuskan. Aliran ini berlangsung hanya selama periode positip dari grafik tegangan sinus. SCR akan menjadi OFF otomtis pada saat akhir periode positip atau tegangan menjadi bernilai 0 Volt.

Gambar 8.18. Rangkaian SCR Assembly

Sinyal penyulut yang diberikan ke SCR berasal dari Modul SE yang sesuai dengan keperluannya adalah untuk menetapkan besarnya arus yang dialirkan ke lapang Main Generator. Besarnya eksitasi yang diinginkan, ditentukan dengan memperbandingkan sinyal dari load regulator terhadap sinyal yang berasal dari Modul FP yang berupa sinyal umpan balik. Apabila sinyal dari load regulator sesaat lebih besar dari Modul FP, Transistor pada Modul FP bekerja (ON), dan mengakibatkan arus mengalir ke gulungan magnetik amplifier pada Modul SE.
Bila sinyal dari Modul FP sesaat lebih besar dari pada sinyal dari load regulator, Transistor pada Modul FP tidak bekerja (OFF), dan mengakibatkan arus yang mengalir ke gulungan magnetik amplifier tidak ada.

Dengan aliran arus pada gulungan magnetik amplifier, mengakibatkan inti (core) akan menjadi jenuh (saturation). Kejadian ini menyebabkan Transistor pada Modul SE bekerja dan selanjutnya sebagai sinyal penulut pada SCR.

Tingkatan kejenuhan pada inti gulungan ditentukan oleh arus yang mengalir pada gulungan kontrol. Besarnya arus ini dibatasi oleh sinyal yang berasal dari load regulator. Apabila besarnya sinyal dari load regulator kecil, maka jumlah arus yang mengalir ke gulungan kontrol juga akan menjadi kecil.
Hal ini mengakibatkan tingkat kejenuhan pada inti gulungan magnetik amplifier akan berjalan lambat pada saat positip setengah gelombang grafik sinus. Dengan demikian, maka sinyal penyulut timbulnya-pun akan lambat pada setengah gelombang positip, akibatnya proses penyulutan hanya berlangsung dalam waktu yang pendek selama periode positip dari grafik setengah gelombang sinus. Kejadian seperti ini mengakibatkan arus yang mengalir pada SCR hanya sebentar, sehingga eksitasipun hanya berlangsung sebentar diantara waktu periode positip grafik sinus.

Apabila sinyal dari load regulator besar, maka jumlah arus yang mengalir ke gulungan kontrol juga akan besar. Hal ini mengakibatkan tingkat kejenuhan pada inti gulungan magnetik amplifier akan berlangsung dengan cepat pada saat periode positip setengah gelombang grafik sinus. Dengan demikian, maka penyulutan akan terjadi lebih awal pada saat setengah gelombang positip. Kejadian ini mengakibatkan proses penyulutan akan berlangsung lama pada saat periode positip setengah gelombang grafik sinus. Sehingga eksitasi akan berlangsung lebih lama dan akibatnya arus pada Main Generator akan lebih besar dan tenaga lokomotip juga menjadi besar.

Demikian cara kerja SCR yang dikendalikan oleh sinyal yang mengerjakan Transistor untuk keperluan menentukan besar kecilnya eksitasi yang pada akhirnya adalah mengatur tenaga lokomotip.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa: pengendalian tenaga lokomotip dikendalikan oleh sinyal-sinyal yang berasal dari bekerja-nya satu sistem rangkaian alat-alat semi-konduktor aktip berupa Transistor.

PEMELIHARAAN SISTEM PENGAWATAN PERANGKAT INDUSTRI
01. Pengelompokan Pengawatan
02. Kelistrikan Lokomotip
03. Modul Elektronik
04. Prinsip kerja Lokomotip Diesel Elektrik
05. Pengaturan tegangan
06. Sinyal Umpan Balik
07. Piranti Pengaturan Beban
08. Silicon Controler Rectifier
09. Sistem Pengaman Slip
10. Pemeliharaan Traksi Motor
11. Kesalahan Utama Gangguan Traksi Motor



Demikianlah Artikel Silicon Controller Rectifier

Sekianlah artikel Silicon Controller Rectifier kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Silicon Controller Rectifier dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2015/01/silicon-controller-rectifier.html