Contoh Kerusakan Rangkaian Digital

Contoh Kerusakan Rangkaian Digital - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Contoh Kerusakan Rangkaian Digital, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Perbaikan sistem elektro, Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Contoh Kerusakan Rangkaian Digital
link : Contoh Kerusakan Rangkaian Digital

Baca juga


Contoh Kerusakan Rangkaian Digital


Untuk lebih memperjelas apa yang sudah dipahamkan pada postingan sebelumnya, maka akan diberikan contoh kasus rangkaian digital seperti berikut ini.
  • Rangkaian pertama adalah rangkaian lampu kedip dengan memori seperti pada Gambar 5.37.

    Gambar 5.37: Rangkaian Lampu Kedip dengan Memori

    Cara kerja rangkaiannya adalah: Rangkaian ini menggunakan IC CMOS, sehingga arus yang diambil sangat kecil (efisien). Ada dua bagian penting dalam rangkaian ini, yaitu: untuk gerbang C dan D bekerja sebagai rangkaian memori satu bit paling sederhana (RS FF). Sedangkan gerbang A dan B bekerja sebagai rangkaian osilator frekuensi rendah. Jika saklar trip ditekan, maka pin 8 mendapat rendah (logik 0) sesaat, sehingga pin 10 akan tinggi (logik 1) terus (termemori) sampai saklar clear ditekan dan karena itu, maka pin 10 akan rendah. Saat pin 10 tinggi, maka rangkaian osilator bekerja sehingga keluaran dari gerbang D akan berubah-ubah berbentuk pulsa (bergantian logik 0 dan 1) dan ini dipakai untuk meng-on-kan/meng-off-kan transistor secara bergantian, sehingga LED juga berkedip hidup dan mati. Frekuensi rangkaian ini ditentukan oleh besarnya C1 dan R3 (makin kecil harga C1 dan R3 maka frekuensinya makin tinggi). Jika rangkaian ini akan dimodifikasi menjadi rangkaian alarm, maka harga C1 atau R3 dirubah ke harga yang lebih kecil {bisa di coba-coba atau gunakan rumus mencari frekuensi f "0,7/(R3.C1)Hz} dan LED diganti dengan speaker.

    Sebelum memahami kerusakan rangkaian ini, maka kita harus lebih dahulu mengetahui logik-logik apa saja yang terdapat pada keluaran masing-masing gerbang saat bekerja normal, yaitu:

    Gambar: Logik A dan B

    Kondisi logik A adalah: keadaan logik setelah saklar trip ditekan sesaat.
    Kondisi logik B adalah: keadaan logic setelah saklar clear ditekan sesaat.
    1/0 atau 0/1 adalah: kondisi pulsa dilihat dengan logik probe.

    Untuk beberapa kerusakan di bawah ini, kita akan memahami melalui data yang ada.
    • Kerusakan ke 1: terukur dengan logik probe pada kaki-kaki IC setelah saklar trip ditekan sesaat (sebagai berikut):


      Dari data di atas, jelas bahwa rangkaian RS FF tidak ada masalah, jadi yang bermasalah adalah rangkaian osilatornya tidak bekerja (hanya berfungsi sebagai gerbang-gerbang saja). Jadi, komponen yang membuat berosilasi ada yang rusak yaitu: R3 terbuka atau C1 hubung singkat.
    • Kerusakkan ke 2: terukur dengan logik probe pada kaki-kaki IC setelah saklar trip ditekan sesaat (adalah sebagai berikut):


      Dari data di atas, jelas bahwa rangkaian FF dan osilator bekerja dengan baik. Jadi, tinggal rangkaian akhir (sebuah rangkaian pensaklar dengan transistor yang kemungkinannya rusak, karena seharusnya kaki basis sama dengan kaki 4 IC). Untuk itu, tentunya yang paling dicurigai rusak adalah R4 terbuka, atau transistornya rusak (basis dan emiternya hubung singkat).
    • Kerusakkan ke 3: LED akan hidup terus (tidak berkedip setelah saklar trip ditekan sesaat), tetapi jika saklar clear ditekan sesaat, maka LED akan mati lagi. Dari data di atas, jelas rangkaian FF bekerja dengan baik, tetapi rangkaian osilatornya tidak bekerja (hanya sebagai pelewat gerbang-gerbang biasa). Jadi komponen yang rusak adalah C1 terbuka atau R6 terbuka.
      Jadi, hanya dengan menggunakan sebuah alat logic probe kita sudah dapat menganalisa sebuah rangkaian digital sederhana dari kerjanya sampai saat ada kerusakan pada rangkaian tersebut.

  • Rangkaian kedua, adalah rangkaian ramp generator seperti pada Gambar 5.38 dibawah ini:

    Gambar 5.38: Rangkaian Ramp Generator

    Cara kerja rangkaian ini adalah: generator ramp digital, yang dibangun dari IC 7493 (penghitung 4 bit) dengan ditambah jaringan ladder R-2R. jaringan ini biasa digunakan pada rangkaian DAC. Rangkaian ini menggunakan TTL yang menghasilkan output ramp 16 tangga. Osilator berdasarkan schmitt trigger menghasilkan pulsa untuk menaikkan pencacah biner 4-bit (7493). Pencacah ini membagi frekuensi masukan dengan 2, 4, 8 dan 16, sehingga bentuk gelombang 16-step akan muncul pada keluaran jaringan ladder R-2R. Osilator menghasilkan sekitar 1KHz sehingga, bentuk gelombang tangga dapat mudah diamati. Bentuk gelombang ramp ini banyak digunakan dalam banyak peralatan dan pengukuran yang biasanya membutuhkan linearitas yang baik. Jadi kondisi normalnya dapat dilihat dengan osiloskop pada masing–masing Tp-nya. Dimana TP1 berbentuk pulsa gelombang kotak sebagai pengirim pulsa kerangkaian ramp-nya, sehingga dihasilkan pada keluarannya bentuk tangga 16 step (lihat Gambar 5.38).
    Beberapa kerusakan akan kita tinjau seperti berikut ini:
    • Kerusakan ke 1: didapat frekuensi keluarannya menjadi dua kalinya, tapi bentuk tangganya hanya 8 step saja seperti Gambar 5.39.

      Gambar 5.39: 8 Step Tangga

      Disini terlihat ada satu langkah yang hilang, sehingga keluarannya berubah menjadi 8 step saja dengan frekuensi dua kali lipat dari normalnya, yaitu: pada step terakhir (kaki 11 7493) tak terhubung, maka kerusakannya sudah pasti R8 terbuka.
    • Kerusakan ke 2: suatu gelombang kotak muncul pada keluarannya dengan frekuensi sama dengan frekuensi ramp. Jelas, selama keluaran masih ada walaupun salah, maka IC 74123 maupun 7493 masih bekerja (Jadi, hanya pada rangkaian diluar IC tersebut). Karena hanya menjadi satu pulsa dalam waktu sama dengan ramp, maka bagian R7 terbuka karena fungsi ladder menjadi tidak ada (kaki 8, 9, 12 tidak muncul pada keluarannya).
Dari kerusakkan di atas dapat disimpulkan bahwa: saat kerusakan R7, maka jumlah step pada keluaran akan berubah tetapi frekuensinya tetap normal, sedangkan untuk kerusakan R8, baik jumlah step maupun frekuensinya berubah.

PELACAKAN KERUSAKAN RANGKAIAN DIGITAL
1. Karakteristik Keluarga IC Digital
2. Rangkaian Bistable, Counter dan Register
3. Peralatan Bantu Melacak Kerusakan Digital
4. Teknik Melacak Kerusakan Digital
5. Contoh Kasus Kerusakan Rangkaian Digital



Demikianlah Artikel Contoh Kerusakan Rangkaian Digital

Sekianlah artikel Contoh Kerusakan Rangkaian Digital kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Contoh Kerusakan Rangkaian Digital dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2015/01/contoh-kerusakan-rangkaian-digital.html