Judul : Langkah-Langkah Mengurus KTM UB yang Hilang
link : Langkah-Langkah Mengurus KTM UB yang Hilang
Langkah-Langkah Mengurus KTM UB yang Hilang
KTM atau Kartu Tanda Mahasiswa merupakan kartu identitas yang penting bagi mahasiswa untuk dapat menikmati layanan fasilitas yang ada di kampus seperti perpustakaan, administrasi, pembayaran UKT, akses keluar masuk kampus, syarat UTS, bahkan dapat digunakan untuk pembayaran di kantin. Adalah bencana besar bagi mahasiswa jika kehilangan KTM terutama KTM Universitas Brawijaya yang notabene merupakan kartu multifungsi. Selain digunakan sebagai tanda pengenal, KTM UB juga disertakan kartu ATM disisi belakangnya. Lalu KTM UB dapat digunakan sebagai Brizzi, yaitu penggunaan KTM seperti halnya kartu debit. Jadi pembayaran di tempat makan tertentu diambil dari saldo ATM yang sudah diinput dibelakang KTM tersebut. Kerugian yang paling besar jika kehilangan KTM adalah tidak bisa mengikuti ujian-ujian yang diselenggarakan oleh kampus.
Saya pernah mengalami kehilangan KTM pada Jum'at, tanggal 17 Oktober 2014. KTM tersebut berada di dalam dompet bersama buku, laptop, dan barang penting lainnya yang ditaruh di tas. Tas saya ditukar dengan tas kosong dan terduga pelaku sudah hilang entah kemana setelah saya menunaikan shalat maghrib. Kejadiannya terjadi di mushalla Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, dan celakanya karena keteledoran saya sendiri. Tas ditaruh dibelakang sehingga menjadi sasaran empuk bagi maling. Ini juga menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca agar jangan pernah menaruh tas di belakang ketika sedang shalat. Sungguh hina jika pelakunya adalah mahasiswa Fakultas Hukum itu sendiri, apalagi pencurian terjadi di tempat ibadah yang suci.
Awalnya yang saya permasalahkan adalah laptop seharga Rp.5.000.000 serta data-data penting yang ada didalamnya. Namun setelah saya ingat-ingat lagi barang penting lain yang ada di dalam tas tersebut, pikiran saya tertuju pada dompet berisi KTM yang menjadi syarat mengikuti UTS yang akan diselenggarakan 10 hari lagi. Setelah 3 hari menjernihkan pikiran, saya akhirnya memutuskan untuk membuat KTM baru. Pada hari senin, saya berkunjung ke rektorat untuk menanyakan prosedur pembuatan KTM baru. Oleh satpam, saya disuruh membaca prosedur yang ditempel di papan pengumuman. Di kertas pengumuman tersebut isinya kira-kira seperti yang ada di website ini, diarahkan oleh blog staff UB.
Apakah semudah itu? Teryata tidak. Bagi mahasiswa angkatan 2013/2014, prosedur yang dicantumkan tidak lengkap dan rancu, serta saya rasa sudah kadaluarsa dan tidak berlaku lagi. Saya jadi semakin yakin bahwa simpang-siurnya prosedur adalah langkah kampus untuk MEMPERSULIT mahasiswanya. Ini juga harus menjadi bahan koreksi agar mencantumkan informasi secara lengkap agar pembaca tidak kebingungan dalam menangkap informasi tersebut. Di dalam prosedur dijelaskan secara singkat bahwa untuk mendapatkan KTM baru kita tinggal menyerahkan surat kehilangan KTM oleh kepolisian dan tanda bukti transfer uang senilai Rp.90.000 ke petugas KTM, lalu diproses dan KTM baru sudah bisa diterima. Awalnya saya berfikir maksimal menghabiskan dana senilai Rp.100.000. Ternyata tidak sedemikian mudah.
Pada hari Senin, saya langsung meluncur ke Polsek Dinoyo Malang untuk mendapatkan surat kehilangan. Dalam surat kehilangan tersebut, dicantumkan nomor induk mahasiswa saya, sebagaimana yang ditulis dalam prosedur, dengan biaya administrasi Rp.10.000. Besoknya pada hari Selasa, saya mentransfer uang Rp.90.000 melalui ATM teman saya. Bukti transfer dan surat kehilangan sudah siap, pada hari Rabu saya menuju petugas pembuatan KTM yang ada di rektorat lantai dua, belok kanan dari tangga, lalu ada pintu kaca. Di ruangan pertama sebelah kanan setelah pintu kaca tersebut adalah ruangan petugas pembuat KTM. Saya langsung menyerahkan berkas berupa surat keterangan kehilangan dan bukti transfer, namun ditolak. Petugas mengatakan bahwa berkas tersebut harus dibawa ke bank swasta bersangkutan yang bekerja sama dengan UB dalam pembuatan KTM tersebut. Sejenak saya teringat sesuatu...
KTM mahasiswa angkatan tahun 2013/2014 dan seterusnya tidak hanya berfungsi sebagai tanda pengenal, namun juga sebagai ATM. Karena dalam pembuatan KTM tersebut diinput ATM juga, UB bekerja sama dengan salah satu bank swasta yang ada di Indonesia, maka seharusnya tercantum juga langkah yang menunjukkan kontribusi bank tersebut di dalam prosedur perbuatan KTM baru. Inilah yang hilang di dalam prosedur pembuatan KTM baru untuk angkatan 2013/2014 dan seterusnya. Bingung? Ya semakin bertambah bingung. Untung saja ada seseorang mahasiswa yang berniat mengurus KTM juga dan dia memberikan penjelasan singkat bahwa kita harus mendapatkan kerangka KTM terlebih dahulu dari bank swasta tersebut.
Pada hari Kamis, saya langsung menuju kantor utama bank tersebut (yang berada di jalan Kawi) dengan membawa surat keterangan kehilangan dan bukti transfer. Lagi-lagi masalah muncul karena ternyata saya harus membuat rekening baru dan membutuhkan KTP sebagai syaratnya. Sedangkan pada saat itu KTP saya belum diproses karena baru saja berumur 17 tahun. Selain itu petugas customer service bank tersebut menyuruh mencantumkan nomor rekening ATM di KTM saya yang hilang di surat kehilangan kepolisian, bukan hanya nomor induk mahasiswa pada KTM tersebut. Saya disuruh kembali lagi dengan membawa syarat-syarat tersebut. Inilah kesalahan selanjutnya, di prosedur pembuatan KTM baru tidak mencantumkan bahwa pada surat laporan kehilangan seharusnya dituliskan nomor rekening ATM di KTM yang hilang, bukan hanya nomor induk mahasiswanya saja.
Setelah dari bank, saya langsung membuat pas foto untuk KTP dan menyerahkannya ke kecamatan beserta syarat-syarat lain. Sembari menunggu berkas KTP ditandatangani oleh pak lurah, saya menuju Polsek Dinoyo Malang lagi untuk memproses surat laporan kehilangan yang baru. Kali ini saya minta dicantumkan nomor rekening ATM pada KTM yang hilang, kembali harus membayar biaya administrasi sebesar Rp.10.000. Saya baru teringat bahwa customer service yang melayani saya di bank tadi tidak mengembalikan bukti transfer ke rekening UB. Artinya, saya harus membayar lagi biaya administrasi pembuatan KTM baru sebesar Rp.90.000. Kerugian lagi-lagi harus saya tanggung karena bobroknya informasi dari pihak UB.
Pada hari Jum'at setelah mengambil berkas pembuatan KTP dari kelurahan, saya langsung menuju kecamatan untuk menyerahkan berkas-berkas tersebut. Untungnya, saya mengenal orang yang melayani saya di kelurahan kemarin. Setelah menjelaskan bahwa saya butuh KTP secepatnya sebagai syarat pembuatan rekening baru, orang tersebut langsung menyuruh saya ke kecamatan untuk mengambil KTP dengan biaya Rp.20.000. KTP jadi dalam 2 jam, yang seharusnya diambil 1 minggu kemudian. Termasuk KKN? Sangat termasuk KKN dan seharusnya saya sebagai anak Fakultas Hukum seharusnya malu. Tapi mau bagaimana lagi keperluan KTP itu sangat mendesak karena akan digunakan untuk syarat masuk kelas ketika ujian. xD
Saya langsung menuju ke bank, lalu menyerahkan berkas berupa surat kehilangan yang mencantumkan nomor rekening lama ATM pada KTM yang hilang dan KTP. Saya disarankan membuat rekening baru dan pihak bank memblokir rekening yang lama. Saya mencoba menjelaskan bahwa saya sudah mentransfer biaya administrasi namun bukti transfer lupa diserahkan oleh pihak customer service (orang yang melayani saya kemarin berbeda dengan yang melayani saya sekarang). Namun saya tetap harus membayar administrasi sebesar Rp.75.000 (pada prosedur seharusnya Rp.90.000) dan Rp.50.000 sebagai saldo awal untuk membuka rekening tersebut, kemudian petugas memberi bukti transfer. Lalu saya menerima kerangka KTM baru yang tidak terdapat foto dan identitas lengkap, hanya ATM pada bagian belakang kartu. Bentuknya seperti ini:
Pada hari Senin tepatnya satu jam sebelum UTS dimulai, saya bergegas menuju petugas KTM (diruangan yang telah saya jelaskan tadi diatas) dengan membawa kerangka KTM dan bukti transfer, serta form 4 (KTM sementara) dari SIAM. Setelah data tentang saya ditemukan, petugas tersebut langsung mencetak kerangka KTM dengan printer khusus, sehingga sekarang terdapat foto, barcode, dan identitas lengkap saya di kerangka KTM tersebut. Alhamdulillah, KTM tersebut telah jadi setengah jam sebelum UTS dimulai.
Ternyata, pengurusan administrasi KTM baru tidak semudah yang terlihat di prosedur. Jika saat ini anda pertama kalinya mengalami kehilangan KTM UB dan tidak mengetahui prosedurnya secara jelas anda akan merasakan hal yang sama seperti yang saya alami. Bayangkan saja saya yang waktu itu merupakan mahasiswa baru harus menelan pil pahit rumitnya mengurus KTM baru. Dari pengalaman perjalanan diatas, saya kurang lebih menghabiskan biaya Rp.255.000, belum ditambah biaya bensin selama perjalanan dan biaya kuras tenaganya. Jika disimpulkan secara singkat, prosedur pembuatan KTM baru mahasiswa Universitas Brawijaya adalah sebagai berikut:
1. Menuju polsek terdekat untuk meminta surat kehilangan dari kepolisian, minta cantumkan nomor induk mahasiswa pada KTM lama dan nomor rekening ATM pada KTM yang hilang tersebut. Jangan lupa siapkan uang Rp.10.000 sebagai biaya administrasi.
2. Abaikan bukti transfer untuk biaya administrasi pembuatan KTM baru. Lebih baik diproses langsung di bank swasta tersebut (BRI) di Jalan Kawi. Pada prosedur dituliskan harus mentransfer uang Rp.90.000 untuk mahasiswa angkatan 2013/2014 dan seterusnya. Padahal jika membayar melalui bank hanya ditarik uang sebesar Rp.75.000 saja, bukan Rp.90.000. Lebih baik bukan transfer ATM namun membayar biaya administrasi tersebut langsung di bank. Simpan bukti transfer pembayaran ke rekening UB tersebut.
3. Ketika berada di bank, jangan lupa membayar Rp.50.000 jika pihak bank memang menyarankan untuk membuka rekening baru dengan maksud agar rekening lama tidak disalahgunakan oleh orang yang menemukan KTM anda yang hilang. Rekening lama tersebut akan diblokir. Berikan juga syarat utama pembukaan rekening baru yaitu KTP. Maka di bank (langkah 2 dan 3) kita mengeluarkan dana sebesar Rp.125.000. Selain menghemat uang sebesar Rp.15.000, pembayaran langsung melalui bank (bukan transfer ATM) juga menguntungkan karena bukti pembayarannya memiliki ukuran kertas yang lebih besar dbanding bukti transfer melalui ATM, jadi tidak rawan hilang. Jika KTM anda hanya rusak (bukan hilang) lebih hemat lagi, hanya membayar biaya administrasi yang Rp.75.000 saja tidak perlu membuka rekening baru. Setelah proses diatas selesai, kita akan diberikan kerangka KTM baru oleh petugas bank.
4. Menuju ke gedung rektorat. Tempat tempat petugas KTM setelah naik tangga ke lantai dua langsung belok kanan, lalu ada pintu kaca. Ruangan pertama sebelah kanan dari pintu kaca itulah tempatnya. Berikan bukti transfer pembayaran ke rekening UB beserta kerangka KTM. Petugas akan mencari data kita dilihat dari NIM melalui "Aplikasi KTM". Setelah data didapatkan, petugas akan mencetak kerangka KTM tadi dengan printer khusus. Setelah dicetak, KTM akan divalidasi dan dicek ulang apakah barcodenya berfungsi.
5. Tidak sampai 10 menit, KTM baru pun sudah ada ditangan kita.
Sekian cerita kehidupan yang saya alami, tidak terasa post ini sudah menduduki peringkat ketiga di Google dengan keyword "KTM UB hilang", berada dibawah dua website resmi UB yang ternyata prosedur yang digunakan terlalu rancu dan sudah kadaluarsa. Semoga dengan bertenggernya post ini di urutan ketiga di Google dapat semakin banyak membantu mahasiswa-mahasiswa UB yang sedang bermasalah KTM nya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ternyata, pengurusan administrasi KTM baru tidak semudah yang terlihat di prosedur. Jika saat ini anda pertama kalinya mengalami kehilangan KTM UB dan tidak mengetahui prosedurnya secara jelas anda akan merasakan hal yang sama seperti yang saya alami. Bayangkan saja saya yang waktu itu merupakan mahasiswa baru harus menelan pil pahit rumitnya mengurus KTM baru. Dari pengalaman perjalanan diatas, saya kurang lebih menghabiskan biaya Rp.255.000, belum ditambah biaya bensin selama perjalanan dan biaya kuras tenaganya. Jika disimpulkan secara singkat, prosedur pembuatan KTM baru mahasiswa Universitas Brawijaya adalah sebagai berikut:
1. Menuju polsek terdekat untuk meminta surat kehilangan dari kepolisian, minta cantumkan nomor induk mahasiswa pada KTM lama dan nomor rekening ATM pada KTM yang hilang tersebut. Jangan lupa siapkan uang Rp.10.000 sebagai biaya administrasi.
2. Abaikan bukti transfer untuk biaya administrasi pembuatan KTM baru. Lebih baik diproses langsung di bank swasta tersebut (BRI) di Jalan Kawi. Pada prosedur dituliskan harus mentransfer uang Rp.90.000 untuk mahasiswa angkatan 2013/2014 dan seterusnya. Padahal jika membayar melalui bank hanya ditarik uang sebesar Rp.75.000 saja, bukan Rp.90.000. Lebih baik bukan transfer ATM namun membayar biaya administrasi tersebut langsung di bank. Simpan bukti transfer pembayaran ke rekening UB tersebut.
3. Ketika berada di bank, jangan lupa membayar Rp.50.000 jika pihak bank memang menyarankan untuk membuka rekening baru dengan maksud agar rekening lama tidak disalahgunakan oleh orang yang menemukan KTM anda yang hilang. Rekening lama tersebut akan diblokir. Berikan juga syarat utama pembukaan rekening baru yaitu KTP. Maka di bank (langkah 2 dan 3) kita mengeluarkan dana sebesar Rp.125.000. Selain menghemat uang sebesar Rp.15.000, pembayaran langsung melalui bank (bukan transfer ATM) juga menguntungkan karena bukti pembayarannya memiliki ukuran kertas yang lebih besar dbanding bukti transfer melalui ATM, jadi tidak rawan hilang. Jika KTM anda hanya rusak (bukan hilang) lebih hemat lagi, hanya membayar biaya administrasi yang Rp.75.000 saja tidak perlu membuka rekening baru. Setelah proses diatas selesai, kita akan diberikan kerangka KTM baru oleh petugas bank.
4. Menuju ke gedung rektorat. Tempat tempat petugas KTM setelah naik tangga ke lantai dua langsung belok kanan, lalu ada pintu kaca. Ruangan pertama sebelah kanan dari pintu kaca itulah tempatnya. Berikan bukti transfer pembayaran ke rekening UB beserta kerangka KTM. Petugas akan mencari data kita dilihat dari NIM melalui "Aplikasi KTM". Setelah data didapatkan, petugas akan mencetak kerangka KTM tadi dengan printer khusus. Setelah dicetak, KTM akan divalidasi dan dicek ulang apakah barcodenya berfungsi.
5. Tidak sampai 10 menit, KTM baru pun sudah ada ditangan kita.
Sekian cerita kehidupan yang saya alami, tidak terasa post ini sudah menduduki peringkat ketiga di Google dengan keyword "KTM UB hilang", berada dibawah dua website resmi UB yang ternyata prosedur yang digunakan terlalu rancu dan sudah kadaluarsa. Semoga dengan bertenggernya post ini di urutan ketiga di Google dapat semakin banyak membantu mahasiswa-mahasiswa UB yang sedang bermasalah KTM nya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Demikianlah Artikel Langkah-Langkah Mengurus KTM UB yang Hilang
Sekianlah artikel Langkah-Langkah Mengurus KTM UB yang Hilang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Langkah-Langkah Mengurus KTM UB yang Hilang dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2014/10/langkah-langkah-mengurus-ktm-ub-yang.html