Judul : Pengecekan dan Pengujian Rangkaian
link : Pengecekan dan Pengujian Rangkaian
Pengecekan dan Pengujian Rangkaian
Pengujian kesinambungan
- Sejumlah masalah dapat diketahui dengan pemeriksaan jalur PCB memiliki resistansi mendekati nol. Ohm-meter dengan skala Rx1 dapat digunakan untuk ini.
- Dengan alat penguji yang dapat didengar seperti gambar 2.61, mata dapat terus mengawasi rangkaian. Gunakan penunjuk jarum untuk menembus lapisan oksida yang membentuk isolator, dan pastikan bahwa instrumen yang diuji sedang mati.
- Dua ujung kabel (konduktor atau konektor yang patah).
- Kaki IC dan jalur rangkaian pada PCB menjadikan koneksi yang tidak baik, terutama jika IC menggunakan soket.
- Dua ujung jalur yang panjang dan tipis pada PCB.
- Kontak saklar atau relay yang diam atau bergerak (kontak saklar yang bengkok, patah, atau berkarat).
Hubung singkat dan terbuka
Gambar 2.61(a) sampai (c) menunjukkan distribusi tegangan pada rangkaian seri di bawah keadaan normal, kondisi hubung singkat, dan terbuka.
- Untuk mengetrace rangkaian seri yang hubung singkat atau terbuka, dengan osiloskop atau voltmeter dari ground ke A, gerakkan ke B, C, D, E, dan F. Tegangan yang mengedrop hingga menuju tegangan nol diamati pada titik F.
- Gambar 2.61.d: menunjukkan tegangan yang menghasilkan daya pada resistansi. Resistor yang ditemukan untuk mendissipasikan daya yang lebih, maka menjadi hubung singkat. Dissipasi resistor daya yang kurang dari ¼ nilai dayanya kemungkinan besar adalah rangkaian yang terbuka.
- Elemen sekering, thermistor dan koil menunjukkan tegangan drop yang sangat kecil, karena mempunyai resistansi sangat rendah.
- Resistor yang bernilai kecil akan mengedrop tegangan yang kecil, tapi nilai pada range 100 Ω biasanya digunakan secara seri pada input dan output amplifier frekuensi tinggi untuk mencegah osilasi. Hal ini menunjukkan tidak ada tegangan drop pada frekuensi sinyal dan dc. Resistor decoupling catu daya (gambar 2.62) pada range 100 Ω hingga 1KΩ, juga menunjukkan tidak adanya drop pada dc.
- Resistor tertentu tidak ada tegangan di bawah kondisi sinyal tertentu, tetapi menunjukkan tegangan di bawah kondisi yang lain. Misalnya: resistor emiter pada penguat daya komplementary-simetris (gambar 2.63) atau penguat pushpull kelas B tidak ada drop, tapi akan menge-drop pada tegangan satu volt atau lebih pada sinyal penuh.
Schmitt trigger, one shot, dan flip-flop (gambar 2.64), akan menunjukkan tidak ada drop yang melewati resistor kolektor ketika drop hampir sebesar VCC melewati yang lainnya.
Demikianlah Artikel Pengecekan dan Pengujian Rangkaian
Sekianlah artikel Pengecekan dan Pengujian Rangkaian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengecekan dan Pengujian Rangkaian dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2014/09/pengecekan-dan-pengujian-rangkaian.html