Dasar Komunikasi

Dasar Komunikasi - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dasar Komunikasi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Teknologi, Artikel Telekomunikasi, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dasar Komunikasi
link : Dasar Komunikasi

Baca juga


Dasar Komunikasi

Elemen dasar

Suatu sistem telekomunikasi dapat berlangsung apabila memenuhi prinsip yang melibatkan tiga perangkat dasar. Perangkat dasar itu adalah pemancar, penerima, dan media untuk memancarkan sinyal. Penjelasan untuk ketiga perangkat yang membentuk keberlangsungan sistem telekomunikasi dapat dipahamkan sebagai berikut.
  • Pemancar: perangkat ini berfungsi menerima informasi dari masukan atau yang berupa pesan, kemudian mengubah masukan tersebut menjadi sinyal (isyarat) listrik. Selanjutnya adalah untuk dipancarkan, atau ditransmisikan.
  • Media transmisi: merupakan sarana atau sebagai jalan untuk memancarkan isyarat listrik dari pemancar.
  • Penerima: perangkat ini berfungsi menerima kembali isyarat listrik yang dipancarkan melalui suatu media, dan mengubahnya kembali menjadi bentuk informasi seperti semula yang dapat digunakan sesuai dengan keperluannya.

Informasi sebagai masukkan pada pemancar merupakan segala sesuatu yang dapat mempunyai makna. Misalnya: suatu maksud atau keinginan yang ada dalam benak seseorang, dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Informasi ini bila diterjemahkan menjadi suara (voice), maka suara itulah yang menjadi masukkan pada pemancar. Bila informasi-informasi diwujudkan dalam gambar, maka gambar itulah yang menjadi masukkan bagi pemancar.

Dalam sistem telekomunikasi, informasi diubah menjadi pesan. Keluaran atau output dari pemancar harus berupa isyarat atau sinyal listrik. Karena itu, pada bagian pemancar ada prinsip pengubahan sinyal. Pengubahan yang sering digunakan bergantung pada masukkan sinyalnya. Apabila sinyal berbentuk analog, maka prinsip modulasi harus ada pada pemancar. Apabila sinyal berbentuk digital, maka prinsip encoding atau pengkodean harus ada pada pemancar. Dengan demikian, alat yang ada pada pemancar salah satunya adalah: modulator (untuk sinyal analog), dan encoding (untuk sinyal digital).

Prinsip yang berkebalikkan atau komplemen dengan pemancar, tentu harus ada pada bagian penerima. Oleh karena itu, bagian penerima selalu ada rangkaian yang disebut demodulator (untuk sinyal analog) dan decoding (untuk sinyal digital). Pemancaran sinyal listrik yang telah diubah tadi, dilewatkan melalui suatu media transmisi.

Seringkali terjadi dalam pemancaran sinyal termodulasi, atau sinyal yang telah terkodekan mengalami perubahan bentuk. Hal ini dimungkinkan, karena selama proses yang berlangsung sinyal mengalami gangguan. Gangguan bisa terjadi pada perangkat sistemnya, atau pada media transmisi yang dilaluinya. Gangguan yang berasal dari perangkat sistem, biasanya disebut sebagai gangguan internal. Sedangkan yang berasal dari luar sistem (berasal dari medianya), disebut sebagai gangguan eksternal. Gangguan-gangguan pada sinyal tersebut dikategorikan menjadi tiga, yaitu: derau atau noise, interferensi, dan distorsi.

Gambar 3.1. menunjukkan blok diagram sistem telekomunikasi pada umumnya. Dalam gambar tidak diperlihatkan secara rinci prinsip modulasi dan encoding.

Gambar 3.1. Blok diagram sistem telekomunikasi

Gangguan dalam sistem telekomunikasi dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Derau (noise): berupa tambahan sinyal yang muncul secara acak menumpang pada sinyal aslinya.
  2. Interferensi: gangguan pada sinyal asli sebagai akibat adanya frekuensi lain yang besarnya hampir berdekatan.
  3. Distorsi: adanya kecacatan sinyal karena sistem tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Komunikasi model awal

Jauh sebelum bentuk komunikasi atau telekomunikasi yang dapat kita saksikan seperti sekarang ini, sebenarnya pada masa silam sudah dikenal cara-cara menyampaikan "pesan". Sesuai dengan jamannya, pesan disampaikan untuk memberi tahu atau memberikan pemahanan dari satu orang kepada orang yang lain. Media untuk menyampaikan pesanpun juga bermacam-macam. Berikut ini sedikit dikutipkan tahap-tahap perkembangan telekomunikasi.

  • Maraton
    Boleh jadi salah satu peristiwa yang sangat terkenal dari telekomunikasi, yaitu: yang disebut lari maraton. Pada September 490 BC suatu balatentara terlibat dalam peperangan yang sangat mengerikan terjadi didekat teluk laut Aegean dekat dengan kota Marathon. Tentara Yunani yang kecil bertempur dengan tentara Persia yang sangat kuat dalam jumlah besar. Namun, tentara Yunani mendapat kemenangan. Komandan pasukan mengirimkan utusan dengan pesan kemenangan kembali ke Athena. Setelah utusan berlari sejauh kurang lebih 40 kilometer dan mencapai jalan di-Athena, utusan itu sekarat dengan mengucapkan: "Bergembiralah! Kita dalam kemenangan". Kemudian meninggal. Ini adalah berita yang telah dikirimkan dengan cepat melalui utusan. Sementara itu dilakukan penyederhanaan, yaitu: dengan menempatkan orang pada jarak yang berjauhan. Dengan menggerakkan tangan dan lengan sebagai tanda-tanda, maka komuikasi untuk menyampaikan pesan dapat dipahami oleh antar orang tersebut.
  • Telegraf drum
    Pada daerah hutan, tentu akan sangat terbatas pandangan kita. Maka, diciptakanlah telegraf drum (seperti kaleng besar tetapi dari kayu) sebagai bentuk alat "telekomunikasi". Hal seperti ini banyak ditemui di banyak pedalaman Afrika, dan di daerah tropis lainnya, termasuk Indonesia. Dibanyak perkampungan daerah Indonesia, selalu digunakan kentongan sebagai alat telekomunikasi. Pesan dikirim melalui kentongan dengan nada-nada dan jumlah pukulan yang sudah tertentu.

    Di negara China, masyarakatnya menggunakan "tam-tam" sebagai alat telekomunikasi. Dengan berbentuk besar dan tergantung bebas, yang terbuat dari logam dan bulat melingkar. Suara yang dikeluarkan dapat didengar dan menjangkau jarak yang cukup jauh.
  • Sinyal api
    Penggunaan sinyal api sebagai bentuk telekomunikasi, telah dilakukan pada masa kerajaan Yunani dan Romawi dulu. Alat komunikasi ini begitu sistematisnya dikelola sebagai bentuk penyampaian pesan telegraf. Sinyal api ditempatkan pada satu perbukitan terhadap perbukitan yang lain, atau dari satu menara ke-menara yang lain. Komunikasi dengan sinyal api ini merupakan bentuk transmisi langsung sejauh pandang yang pertama di dunia.

    Dengan sistem ini, kejatuhan benteng Troja dapat dilaporkan segera kepada raja. Tanda-tanda itu dapat dibaca dari sinyal api yang dikirimkan. Stasiun pemancar dan penerima dibangun pada dinding-dinding yang ada di atas bukit pada jarak yang jauh. Untuk mengetahui pesan yang dikrimkan, maka penerima pesan menerjemahkan dari jumlah api yang dinyalakan. Penyampaian pesan ini tidak lebih dari setengah jam.
  • Sinyal asap
    Pengunaan asap sebagai bentuk pertukaran informasi dalam telekomunikasi sudah lama digunakan oleh masyarakat Indian dan Romawi pada jamannya. Isyarat asap dapat dibaca sebagai pesan yang disampaikan. Dengan asap ini, jangkauan bisa mencapai kurang lebih beberapa kilometer. Asap dihembuskan pada suatu menara yang dapat dilihat dengan jarak pandang yang masih memungkinkan satu sama lain.
  • Bentuk-bentuk lain
    Bentuk-bentuk komunikasi lain dengan alat-alat yang diciptakan secara sederhana yang dipakai pada waktu itu adalah penggunaan cahaya obor. Pengiriman pesan dengan cara ini merupakan pesan tulisan yang diterjemahkan. Karena itu, sistem ini disebut telegraf mekanik-optik. Bentuk dari komunikas ini berupa kolom-kolom dengan cahaya lampu yang dapat digerakkan. Dengan susunan aneka lampu yang diatur sedemikian, maka itu akan menunjukkan suatu tanda gambar atau sinyal tertentu. Inilah yang dijadikan sebagai simbol pesan. Secara estafet melalui beberapa menara, tentu jarak ratusan kilometer dapat dicapai dengan komunikasi ini dalam waktu yang relatif cepat.

    Dari uraian yang telah dijelaskan di depan menunjukkan, bahwa: sebenarnya dalam komunikasi selalu ada tiga prinsip dasar, yaitu:
    Pertama, adanya pesan yang akan disampaikan melalui peralatan pemancar.
    Kedua, adanya media untuk menyampaikan pesan tersebut.
    Ketiga, adalah tersedianya peralatan penerima untuk menerjemahkan pesan yang dikirim sebagai mana bentuk aslinya. Tentu saja pesan yang akan dikirim dan yang akan diterima mempunyai simbol-simbol yang sama.

    Dengan memperhatikan bentuk-bentuk komunikasi model awal itu, sekarang coba tentukan mana yang dikatakan sebagai pesan, pemancar, dan penerima?!

Komunikasi dengan gelombang radio

Komunikasi dengan gelombang radio sekarang ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan modern. Hampir semua peralatan komunikasi memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisinya. Perbedaan jenis komunikasi dengan gelomabang radio ini ditentukan oleh spektrum frekuensi yang digunakan. Oleh karena itu, dalam komunikas ini ada yang disebut sebagai sistem komunikasi frekuensi tinggi, komunikasi frekuensi sangat tinggi, komunikasi frekuensi gelombang mikro, dan sebagainya. Ada bentuk komunikasi untuk navigasi, dan ada bentuk komunikasi untuk komersial atau dijual. Biasanya, ini diistilahkan dengan komunikasi broadcast.

Gambar 3.8. Pemancaran sinyal dari menara antena

Pemancaran sinyal radio merupakan satu bentuk komunikasi broadcast. Dalam hal ini yang dapat kita lihat menara pemancar bisa dikatakan sebagai pemancar dan antenanya, sedangkan radio dapat dikatakan sebagai pesawat penerima. Sementara itu, sebagai media transmisnya adalah udara bebas (free space). Sering kali dalam sistem telekomunkasi merupakan dua arah, maka piranti pemancar dan penerima disebut sebagai pancarima (transceiver). Di samping itu, telekomunikasi melalui saluran telepon umumnya disebut sebagai komunikasi titik ke titik (point to point communication), karena komunikasi terjadi antara satu pemancar dan satu penerima. Untuk pemancar radio yang biasa kita lihat, orang sering mengatakan sebagai broadcast, sebab satu pemancaran sinyal dengan kekuatan tingi dapat diterima oleh beberapa pesawat penerima.

Gambar 3.9. Sistem komunikasi gelombang radio

DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI
1. Dasar Komunikasi
2. Komunikasi Analog
3. Komunikasi Digital
4. Jaringan Komunikasi



Demikianlah Artikel Dasar Komunikasi

Sekianlah artikel Dasar Komunikasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dasar Komunikasi dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2014/06/dasar-komunikasi.html