Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bacaan, Artikel Islam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
link : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

Baca juga


Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Khulafaurrasyidin


Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Khulafaurrasyidin
Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Khulafaurrasyidin erat kaitannya dengan perluasan daerah Islam. Pada masa permulaan islam, para sahabat yang utama baik dalam kedudukannya sebagai pejabat maupun sukarela, berangkat ke tempat-tempat pemukiman baru dan kota-kota lainnya untuk mengajarkan agama Islam kepada penduduk setempat. Di tempat-tempat baru itu mereka berhadapan dengan berbagai macam masalah. Pemecahan masalah-masalah tersebut merupakan cikal bakal bagi lahirnya ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang agama.
Ilmu pengetahuan klasik islam dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Ulum an-Naqliyah (Ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits) atau disebut ilmu syariat, dan Ulum al-Aqliyah (Ilmu yang bersumber dari akal) atau ilmu ajam. Dalam periode Khulafaurrasyidin sebagai periode awal dari sesudah wafatnya Rasulullah SAW, masih didominasi oleh perkembangan ilmu-ilmu naqliyah.

Ilmu yang lahir pada periode Khulafaurrasyidin antara lain sebagai berikut :

  • Ilmu Qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-Quran, ilmu ini muncul pada masa khalifah Usman bin Affan. Sebab munculnya adalah karena adanya beberapa dialek bahasa dalam membaca dan memahami Al-Quran, dan dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam membaca dan memahaminya. Oleh karenanya diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri. Apalagi pada masa itu Al-Quran belum ada syakal tertentu sehingga menimbulkan kesulitan dalam membacanya. Pada waktu itu Usman bin Affan mengutus Mu'az bin Jabal ke Palestina, Ibadah bin as-Samit ke Hims, Abu Darda ke Damaskus, Ubai ibnu Ka'ab dan Abu Ayub tetap di Madinah
  • Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu yang memahami ayat-ayat sebagaimana telah dilepaskan sendiri oleh Rasulullah SAW, baik dengan ayat-ayat Al-Quran atau dengan sunahnya. Di antara sahabat yang mempelajari ilmu tafsir sesuai dengan apa yang diterima dari Rasulullah adalah : Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Mas'ud, dan Abdullah ibnu Ka'ab.
  • Ilmu Hadits, untuk memahami Al-Quran tidak bisa lepas dari pemahaman terhadap Al-Hadits.Oleh karenanya pada masa itu para sahabat dalam memutuskan masalah tidak bisa dilepaskan dari Al-Quran dan Al-Hadits sebagai sumber utama. Walaupun pada masa itu ilmu hadits belum begitu dikenal karena masih dekat dengan sumber yang utama yaitu Rasulullah SAW. Beberapa sahabat yang menyebar luaskan hadits atas perintah Umar bin Khattab adalah : Abdullah ibnu Mas'ud ke Kufah, Ma'gal ibnu Yasar ke Basrah, Ibadah ibnu as-Samit dan Abu Darda ke Syiria.
  • Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan Kuffah. Karena di kota ini bermukim beberapa kabilah Arab dan juga ada orang Persi yang berdialek dengan beberapa bahasa. Pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.
  • Khat Al-Quran, yaitu ilmu yang berkaitan erat dengan penulisan Al-Quran dan penyebarannya. Dalam Islam seni-seni menulis Al-Quran sangat dihargai. Al-Quran pada masa Khulafaurrasyidin ditulis dengan menggunakan khat Kufi dan Irak, dan untuk surat menyurat serta semacamnya menggunakan khat Naskhi dan Syam dan sekitarnya.
  • Ilmu fikih, pada masa Khulafaurrasyidin ilmu ini telah berkembang. Seiring dengan semakin luasnya wilayah Islam pada masa itu. Para sahabat yang menguasai ilmu tersebut antara lain : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin Abbas (Mekah), Abdullah bin Mas'ud (Kufah), Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin Jabal (Syiria), dan Abdullah bin Amr bin Ash (Mesir)
  • Ilmu Sastra, pengamat sastra pada umumnya mengatakan ada dua pendapat tentang perkembangan sastra pada masa Khulafaurrasyidin, yaitu : 1) Sastra mengalami stagnasi karena perhatian yang lebih kepada Al-Quran sehingga syair dan sastra kurang berkembang. 2) Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra.
  • Ilmu arsitektur, arsitektur dalam islam dimulai tumbuhnya dari masjid. Dimulai dari Masjid Quba yang didirikan oleh Rasulullah SAW dalam perjalanan haji. Masjid yang dibangun dan diperbaiki pada masa Khulafaurrasyidin adalah Masjid Haram, Masjid Nabawi, Masjid Al-Atiq (masjid yang didirikan di Mesir tahun 21 H). Adapun beberapa bangunan kota yang didirikan pada masa Khulafaurrasyidin adalah Kota Basrah tahun 14-15 H dengan arsitek Utbah ibnu Gazwah, Kota Kufah dibangun pada tahun 17 H dengan arsitek Salman al-Farisi, serta Kota Fustat dibangun pada tahun 21 H atas usulan Khalifah Umar bin Khattab.
Sekian, semoga bermanfaat ..


    Demikianlah Artikel Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin

    Sekianlah artikel Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

    Anda sekarang membaca artikel Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2014/05/perkembangan-ilmu-pengetahuan-islam_21.html