† Khotbah Agama † - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul † Khotbah Agama †, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Agama, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Tapi Sesungguhnya berbeda. Didalam sebuah Khotbah, hal utama yang harus dilakukan adalah membuat pendengar percaya kepada kita, baru mengajak para pendengar. Untuk membuat pendengar percaya pada kita, tidaklah mudah. Hal yang harus diperhatikan adalah
Kontak mata yang mantap. ( Ingat, anda memberitakan tentang tuhan. Jangan takut / grogi )
Postur tubuh yang tegap dan tidak kaku ( Setidaknya jangan membungkuk ).
Bahasa tubuh mengisyaratkan keterbukaan ( Jangan masukkan tangan kedalam saku, menyentuh wajah / rambut )
Raut wajah yang tenang ( Caranya dengan mengatur nafas, bahu lemas dan tidak tegang, tangan saling terkait dan santai.
Senyuman
Kerangka Khotbah
Secara umum, sistematika khotbah dapat dibagi sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Bagian ini berisi latar belakang teks. Pendahuluan sebuah khotbah memiliki fungsi untuk membawa pendengar menuju pesan atau inti khotbah yang hendak disampaikan. Pendahuluan yang disampaikan ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mengungkapkan sedikit permasalahan. 2 . Isi Isi khotbah adalah bagian yang sentral dari struktur khotbah. Pada bagian ini, yang disampaikan adalah Firman Tuhan atau kerygma dari sebuah teks Alkitab. Bagian ini membutuhkan waktu yang panjang dalam mempersiapkannya. Isi sebuah khotbah harus melewati proses penafsiran.
3 . Penutup Bagian terakhir adalah penutup khotbah. Kesimpulan dari isi atau pesan dari khotbah disampaikan pada bagian ini. Hal ini mempermudah pendengar dalam menarik pesan dari nas khotbah. Pada bagian ini, aplikasi yang menjadi penekanan. Pendengar pun dapat dengan mudah memahami pesan yang hendak disampaikan. Aplikasi yang relevan dengan kehidupan pendengar akan lebih membuat pendengar memahami khotbah yang disampaikan. Bagian ini juga dapat diisi dengan sebuah ilustrasi.
Berikut adalah contoh khotbah:
1. KERAJAAN, KUASA DAN KEMULIAAN (MATIUS 6:13):
Doa Bapa Kami memiliki Pola ACTS. Adoration (Pujian, penyembahan), Consecration (Pengudusan), Thanksgiving (Pengucapan syukur), Supplication (Permintaan). Doa ini diawali dengan pujian karena penebusan kita (Bapa), penyembahan terhadap kebesaran transendental dari Allah (di sorga), bersungguh hati untuk kemuliaanNya (dikuduskanlah namaMu) dan mendedikasikan diri kepadaNya (jadilah kehendakMu). Kemudian pada bagian kedua adalah permintaan akan makanan, pengampunan dosa, dan pimpinan. Dan setelah permintaan, kemudian kembali lagi kepada pujian atau doxology. Pujian kepada Allah ternyata memiliki tempat yang sangat penting dalam Doa Bapa Kami. Doa ini diawali dengan pujian dan diakhiri dengan pujian bagi kemuliaan Allah. Pujian mengenai siapa itu Allah, pujian terhadap apa yang Allah lakukan dan akan lakukan. Semakin banyak saudara memuji Allah, semakin banyak kekuatan yang saudata miliki untuk berdoa, dan semakin banyak saudara berdoa, maka semakin banyak saudara memuji Tuhan.
DOA DAN PUJIAN Pujian dan Doa adalah seperti burung dengan kedua sayapnya, dimana ketika kedua sayap itu bekerja, maka saudara akan membumbung tinggi. Burung tidak dapat membumbung tinggi jika hanya pakai satu sayapnya untuk terbang. Demikian juga orang kristen yang hanya meminta dan tidak ada pujian dalam doanya tidak akan terangkat tinggi dalam hadirat Allah. Pujian dalam doa Bapa Kami diakhir dengan kalimat karena engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama lamanya.
KERAJAAN DAN KUASA Allah yang kita sembah memiliki kerajaan dan kuasa dan ini dinyatakan dalam akhir doa Bapa Kami. Kerajaan dan kuasa merupakan sebuah ungkapan bahwa bapa memiliki kuasa untuk mengontrol segala sesuatu. (Mazmur 103:19). Pujian ini membangkitkan iman kita bahwa tidak ada yang mustahil untuk Allah lakukan. Kuasa yang dimiliki oleh Allah bukanlah kuasa kesewenang-wenangan yang jahat tetapi kuasa yang penuh kemurahan, keadilan, kasih dan mempermuliakan Allah. Kuasa yang penuh kemurahan dan kasih ini ditujukan kepada kita dan seluruh umat manusia. Kuasa ini dinyatakan ketika Allah menyelamatkan Israel dari Mesir, ketika membangkitkan Kristus dari kematian (Efesus 1:19 dst.). Bacalah ayat ayat ini, mazmur 47, 93, 97, 145 renungkan dan taruh di dalam hati saudara. Mazmur 147:1 Haleluya! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu.
KEMULIAAN Pada waktu kita mengucapkan kemuliaan dalam doa Bapa Kami, maka ada dua hal yang dimaksud : Pertama, memberitahukan kepada Allah (dan sekaligus mengingatkan diri kita sendiri) bahwa Dia, adalah Pencipta dan penebus kita. Dia selalu mulia dalam segala hal yang dilakukanNya secara khusus dalam tindakan anugerahNya yang memberikan kita keselamatan di dalam Kristus Yesus. Kedua, kita mendedikasikan diri sekarang dan selamanya untuk menyembahNya dan mempermuliakanNya. Doa Bapa Kami berakhir dengan pujian dan kemuliaan kepada Allah, maka demikianlah seharusnya kehidupan orang kristen juga. Motivasi kita berdoa adalah untuk kemuliaan Allah, bukan untuk memuaskan hawa nafsu kita dan juga bukan untuk memuliakan diri kita. Hidup kita pun juga untuk kemuliaan Allah. Permintaan kita untuk makanan, minuman, pimpinan akan berakhir di dunia ini saja namun pujian untuk kemuliaan Allah akan terus ada sampai kepada kekekalan. Apakah saudara berdoa untuk kemuliaan Allah? apakah saudara hidup untuk kemuliaan Allah? Prinsip hidup dari manusia pada umumnya adalah kemuliaan bukanlah untuk Allah tetapi untuk saya. Banyak orang memamerkan hal hal yang kita anggap merupakan kemuliaan, misalnya, penampilan fisik, pakaian, kemampuan, posisi, pengaruh, rumah, otak, pengetahuan. Kita ingin agar semua yang kita miliki itu membuat orang memuji diri kita, menghormati diri kita atau minimal menimbulkan kesan bagi orang banyak. Tetapi orang kristen mengetahui bahwa kesombongan seperti itu adalah sia sia karena kita ingin dipuji dan dimuliakan dengan dasar siapakah diri kita. Padahal, semua kemuliaan seharusnya kita berikan untuk Tuhan karena Dialah yang memberikan kita semua itu. Siapakah yang memberikan kita penampilan fisik yang cantik, gagah,? Siapakah yang memeberikan kita otak yang pandai? siapakah yang memberikan kita materi? Allah Bapa. Ujilah diri saudara, apakah kehidupanmu atau hatimu ingin memuliakan Allah? tanyakan kepada diri saudra sendiri, seberapa senang atau seberapa tidak senangkah saudara jika Allah dipuji sementara saudara tidaklah dipuji atau sebaliknya, saudara yang dipuji dan Allah yang tidak dipuji. Orang kristen yang dewasa, tidaklah berharap kemuliaan diberikan kepadanya. Justru kalau kemuliaan diberikan kepadanya dan bukan kepada Allah, dia akan sedih. Ketika Seorang Hamba Tuhan dan juga penulis, Richard baxter di puji karena bukunya bagus, dia berkata: saya hanyalah sebuah pena yang berada di tangan Allah. Dan pujian apakah yang pantas diberikan kepada sebuah pena? ini menunjukkan mental kedewasaan. Hendaklah kita senantiasa berseru: berikanlah kemuliaan bagi Allah, itu milikNya dan hanya Dia yang pantas memilikinya.
2 . DARI YANG JAHAT (MATIUS 6:13) :
Ketika kita berbicara mengenai yang jahat, maka hal pertama yang kita bisa katakan adalah, yang jahat itu adalah sebuah realita. Kita tidak bisa mengatakan bahwa yang jahat itu tidak ada. Yang jahat itu bukanlah sebuah ilusi. Yang jahat itu sama realnya dengan yang baik dan perbedaan keduanya sangatlah jauh.
Hal kedua mengenai yang jahat adalah, bahwa Allah sedang menangani yang jahat. Harga dari Kalvari adalah bahwa Allah telah bertanggungjawab membawa yang baik keluar dari yang jahat. Allah telah menang atas kejahatan dan Dia akan mengakhiri yang jahat. Orang Kristen yang sedang berjuang melawan yang jahat tidaklah perlu pesimis, karena suatu hari, kejahatan yang selama ini merusak yang baik, akan dihancurkan.
Dua macam kejahatan “yang jahat” dapat didefiniskan dalam dua bentuk. Pertama, “yang jahat” yang berasal dari luar diri kita. Ini adalah kejahatan yang ditimbulkan oleh keadaan, misalnya masalah, penderitaan, kesakitan, atau berbagai bentuk penderitaan. Keadaan bisa menjadi sesuatu “yang jahat” ketika keadaan menimbulkan penderitaan yang besar dan frustrasi dimana kita kemudian berbalik dari kebenaran. Sebaliknya, keadaan tidaklah selalu jahat. Bethoven walaupun tuli tetapi dia bisa mengatasi kefrustrasiannya itu dengan membuat musik yang indah. Mzm 119:71. Kedua, ada yang jahat di dalam diri kita. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa maka hal hal yang baik dalam diri manusia menjadi rusak dan berubah menjadi sesuatu yang jahat. Baca Roma 7:19. Allah yang menyelamatkan Orang Kristen tidaklah boleh mengabaikan kejahatan yang ada disekitar mereka dan di dalam diri mereka. Karena kita dipanggil untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:21). Kejahatan memang masih ada dalam dunia ini dan seringkali kita menjumpainya. Kalahkan kejahatan dengan kebaikan dan berdoa agar minta dilepaskan dari yang jahat. Tuhan Yesus mengajarkan kita agar minta kepada Bapa supaya dilepaskan dari yang jahat. Artinya minta agar dilepaskan dari kejahatan dalam dunia ini, kejahatan di dalam diri kita, kejahatan yang dilakukan oleh orang lain, oleh Iblis dan pengikut pengikutnya, Hal yang sangat indah dari doa ini adalah bahwa kita pada saat kita berteriak minta dilepaskan dari yang jahat, maka kita akan mendapatkan pertolongan itu. Allah akan segera bekerja melepaskan kita dari yang jahat yang mengancam diri kita.
3 . LEPASKANLAH KAMI (MATIUS 6:13) :
Visi tentang hidup dalam keluarga Allah yang kita pelajari dari doa Bapa Kami memiliki tiga dimensi, yaitu sebuah kehidupan penyembahan, kebergantungan dan bahaya. Lepaskan kami dari yang jahat adalah sebuah seruan meminta agar dilindungi dalam menghadapi bahaya yang mengancam. Bahaya ini selalu mengancam orang orang percaya.
Bahaya
Dalam segala rutinitas kita yang nyaman, kita tidaklah menganggap bahwa hidup kita berada dalam bahaya. Padahal hidup kita sebenarnya berada dalam bahaya. Dalam doa Anglikan mereka menjabarkan doa “ lepaskanlah kami dari yang jahat seperti ini:”
Lepaskan kami dari dosa, dari Iblis….. dari semua kebutaan hati, dari kesombongan……..dari kematian yang mendadak, yang tidak diharapkan, yang tidak dipersiapkan. …….dari kekerasan hati………..dan sikap yang meremehkan firmanMu ….Tuhan yang baik, lepaskanlah kami dari semua itu.
Sekarang kita akan melihat kedalaman bahaya yang kita alami dan darimana bahaya itu muncul. Kelepasan yang kita minta dari Allah bukan hanya dari keadaan yang merugikan, tetapi keleepasan dari kejahatan yang ada dalam diri. Kelepasan dari dosa di dalam hati kita, kelepasan dari segala kecenderungan hati untuk melakukan hal hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan atau kelepasan dari kecenderungan hati untuk mencintai sesuatu atau seseorang lebih dari Allah sendiri. Semua itu adalah sumber bahaya. Hal yang paling berbahaya yang kita alami adalah dosa yang ada dalam diri kita.
TIPU DAYA DOSA
Semua kejahatan keluar dari hati manusia yang sudah jatuh dala dosa. Setan bisa saja terlibat dalam keberdosaan kita, namun sebenarnya dosa itu sudah ada dalam hati kita. Dosa bekerja dengan cara menipu kita (Ibrani 3:13). Kesombongan, kemunafikan, tidak kenal belas kasihan adalah dosa dosa yang seringkali kita lakukan tanpa kita sadari karena sudah ditipu oleh tipu daya dosa. Kita menganggap kita adalah orang yang rendah hati padahal kita sudah sombong. Pernah tidak saudara bersikap munafik tanpa saudara sadari? Munafik itu adalah apa yang ada dalam diri kita, tidak sama dengan apa yang nampak di luar. Banyak doa, pelayanan, sedekah, kegiatan agama dilakukan secara munafik. Doanya bukan sebuah hubungan lagi dengan Tuhan melainkan pameran kata kata. Sedekahnya bukan lagi karena digerakkan oleh kasih tetapi karena ingin dipuji. Orang farisi banyak jatuh ke dalam kemunafikan. Dosa sering memakai tipuan seperti ini untuk membuat kita berdosa. Bukan hanya kesombongan dan kemunafikan yang sering menipu kita , tetapi juga tidak adanya belas kasihan. Untuk membantu orang lain kita memberikan begitu banyak alasan untuk tidak membantunya. Dan kita merasa diri kita benar karena tidak membantunya. Kita tertipu. Padahal mungkin kita sudah berdosa karena tidak ada belas kasihan di dalam diri kita.
Oleh sebab itu kita mesti selalu berjaga jaga terhadap tipu daya dosa ini dan berdoa agar dilepaskan dari tipu daya dosa. Kita membutuhkan pimpinan Allah setiap waktu dalam menghadapi segala yang jahat, baik itu dari dalam maupun dari luar.
4 . KEMULIAAN KRISTUS (MATIUS 17:1-9) :
Hari ini , kita akan mendengarkan kisah mengenai peristiwa yang ajaib yang dilakukan oleh Kristus. Peristiwa ini adalah sesuatu yang misteri dan luar biasa, dimana kemuliaan Tuhan Yesus Nampak di depan mata ketiga muridNya. Gereja gereja di Timur dan di Barat merayakan peristiwa pemuliaan ini pada tanggal 6 agustus. Memang, tanggal 6 agustus bukanlah tanggal yang tepat terjadinya persitiwa itu, namun banyak gereja gereja mengenang peristiwa itu pada bulan Agustus. Gereja di Timur menyebutnya denga Perayaan Perubahan Rupa dengan nama Taborian.Enam hari setelah peristiwa kaisarea Filipi, Tuhan Yesus membawa ketiga murid yang dekat dengannya yakni Petrus, Yakobus dan Yohanes ke sebuah gunung yang tinggi. Gunung apakah ini? Kalau gereja di Timur menyebutnya gunung Tabor. Namun sebenarnya gunung Tabor terlalu jauh dari Kaesaria filipi. Kaesaria Filipi terletak di bagian utara sedangkan gunung Tabir di sebelah selatan. Lebih cocok kalau dikatakan, bahwa Gunung ini adalah gunung Hermon dan lebih dekat dengan kaisarea Filipi. Disana suasananya sepi.Apakah yang terjadi di gunung itu? Tuhan Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang, berkilat kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Kemudian mereka melihat Musa dan Elia sedang berbicara dengan Tuhan Yesus. Musa adalah nabi yang memebrikan hukum hukum Allah kepada bangsa Israel. Berkat Musalah, bangsa Israel memiliki hukum hukum Allah, termasuk 10 hukum. Sedangkan Elia adalah nabi yang sangat besar dan terutama diantara para nabi nabi dalam kerajaan Israel. Musa, sebagai pemberi hukum yang terbesar dan Elia sebagai nabi yang terbesar diantara para nabi bertemu dengan Tuhan Yesus sebelum Tuhan Yesus naik ke atas kayu salib. Kedua orang ini menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara dengan Tuhan Yesus. Apakah yang dibicarakan oleh kedua orang hebat itu dengan Tuhan Yesus? Mereka berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem (Luk 9:31 ). Kedua nabi ini menyadari bahwa semua yang mereka inginkan, rindukan, nanti nantikan di masa lalu ada di dalam diri Tuhan Yesus. Penggenapan Taurat, penggenapan nubuatan tentang datangnya Mesias, tentang penebusan semuanya ada dalam Kristus. Seolah olah saat itu Tuhan Yesus diyakinkan oleh mereka bahwa Tuhan Yesus menebus manusia berada di dalam jalur yang benar. Karena semua sejarah alkitab mengarah kepada salib. Seolah olah kedua nabi itu berkata kepada Tuhan Yesus yang akan naik di atas kayu salib seperti ini: “teruskan”.Petrus yang melihat Musa dan elia sedang berbicara kepada Yesus menjadi kaget dan senang sekali. Selama ini dia hanya mendengar dari kitab suci mengenai kedua nabi itu, namun sekarang dia bisa melihatnya sedang berbicara dengan Tuhan Yesus di dalam kemuliaan. Petrus langsung berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Mungkin Petrus pikir, kedua tamu itu akan tinggal agak lama di atas gunung untuk berbcicara dengan Tuhan Yesus, makanya dia mau mendirikan tiga kemah. Namun ketika dia sedang berkata – kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Ini adalah suara Allah. Kehadiran Allah biasanya dinyatakan melalui kehadiran awan. Dan kalimat yang diucapkan oleh suara ini sama ketika Tuhan Yesus dibaptiskan yaitu: inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan. (matius 3:17). Hal ini menunjukkan bahwa Allah Bapa setuju dengan Misi Allah Anak untuk menebus manusia di atas kayu salib. Seolah oleh Allah Bapa mengatakan kepada Allah Anak: teruskan sampai ke kayu salib.Penebusan dosa kalian, adalah penebusan dosa yang sudah direncanakan sebelum dunia ini. Penebusan dosa kalian, sudah dinubuatkan ribuan tahun sebelum natal. Penebusan dosa kalian bukanlah sebuah acara dadakan dari Allah. Itu semua sudah direncanakan. Penebusan dosa merupakan rencana dan pekerjaan yang besar dari Allah dan didukung sepenuhnya dari soranga.Kita harus memuji Allah karena karya penebusannya di atas kayu salib atas hidup kalian. Kita mesti setiap hari bersyukur kepada Allah yang telah menanggung dosa dosa kita di atas kayu salib. Belajarlah bersyukur bukan hanya untuk kesehatan, untuk pekerjaan, studi, tetapi bersyukurlah juga setiap hari untuk anugerah keselamatan yang sudah kalian terima dari Tuhan Yesus. Anugerah keselataman itu Cuma Cuma diberikan oleh Tuhan, tetapi harganya sangat mahal karena dibayar dengan kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib.