Gaya dan Percepatan

Gaya dan Percepatan - Hallo sahabat STREAMING GRATIS, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gaya dan Percepatan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Ilmu Pengetahuan Alam, Artikel pelajaran, Artikel sekolah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gaya dan Percepatan
link : Gaya dan Percepatan

Baca juga


Gaya dan Percepatan

 Pengertian gaya
Jika kita naik bis dengan berdiri kita harus berpegangan dengan tujuan agar badan kita tidak terpental ke depan jika bis direm mendadak. Apa yang menyebabkan badan kita terpental ke depan ketika bis direm mendadak.



Ketika kita menarik atau mendorong benda maka kita dikatakan melakukan gaya terhadap benda. Jadi, gaya adalah besaran fisika berupa tarikan atau dorongan. Gaya termasuk besaran vektor karena selain memiliki nilai juga memiliki arah.





                
 Suatu gaya dapat digambarkan dengan diagram vektor berupa anak panah. Titik O disebut titik pangkal dan titik A disebut titik ujung. Panjang OA menyatakan nilai gaya dan arah panah menyatakan arah gaya.
Contoh:

  • Gaya F1 sebesar 4 N ke kanan dapat digambarkan anak panah yang panjangnya 4 cm dengan arah ke kanan.
  • Gaya F2 sebesar 6 N ke kiri dapat digambarkan anak panah yang panjangnya 6 cm dengan arah ke kiri.

Satuan gaya menurut satuan SI adalah newton (N) satuan yang lain adalah dyne.
1 N = 105 dyne
Gaya dapat diukur dengan neraca pegas.

Resultan Gaya


Hasil perpaduan dua gaya atau lebih dalam satu garis kerja akan menghasilkan satu gaya pengganti yang disebut resultan gaya.

  • Jika gaya F1 dan F2 searah, maka resultannya adalah jumlah kedua gaya itu
R = F1 + F2














  • Jika gaya F1 dan F2 berlawanan arah, F1 > F2 maka
    resultannya adalah selisih kedua gaya itu dan arahnya sesuai dengan gaya yang lebih besar
R = F1 - F2

F1 = gaya pertama (N)
F2 = gaya kedua (N)
R = resultan gaya (N)

Gaya Gesek

Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda, arah gaya gesekan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan.
Balok kayu yang ditarik di atas triplek akan timbul gaya gesek yang
lebih besar dari pada di atas kaca, karena triplek lebih kasar dari kaca
Gaya gesekan yang terjadi sewaktu benda tidak bergerak disebut gaya gesekan statis.

Gaya gesekan yang terjadi sewaktu benda  bergerak disebut gaya gesekan kinetis.
Besar gaya gesekan statis lebih besar dari gaya gesekan kinetis.





Rem cakram kendaraan bekerja berdasarkan gaya gesekan
Contoh gaya gesekan yang menguntungkan
  • Gaya gesekan pada rem dapat memperlambat laju kendaraan
  • Gaya gesekan pada alas sepatu dengan jalan, jika jalan licin orang yang berjalan bisa tergelincir

Gesekan udara dengan mobil bisa menghambat gerak mobil
Contoh gaya gesekan yang merugikan:
  • Gaya gesekan antara udara dengan mobil dapat menghambat gerak mobil.
  • Adanya gaya gesekan pada roda dan porosnya, sehingga dapat mengakibatkan aus


Berat Benda

Benda menarik benda lain karena benda memiliki massa, gaya tarik antara dua benda yang memiliki massa disebut gaya gravitasi atau gaya berat.
Massa benda di setiap tempat besarnya sama, tetapi berat benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
Massa benda dapat diukur dengan neraca, sedangkan berat benda dapat diukur dengan neraca pegas atau dinamometer.



Perbandingan berat dan massa sebuah benda  di suatu tempat selalu tetap. Perbandingan berat dan massa benda ini disebut percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi di bumi rata-rata 9,8 N/kg. Percepatan gravitasi di bulan 1,6 N/kg.
Hubungan antara berat benda, massa benda dan percepatan gravitasi secara matematis dapat dituliskan:

m = massa benda (kg)
w = berat benda (N) atau
g = percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s2


Hukum Newton

Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya”.

Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap  bergerak lurus beraturan disebut inersia benda.
Contoh inersia benda adalah: meja yang diam selamanya akan diam (tidak bergerak) selama tidak ada gaya yang bekerja padanya, karung di atas mobil terlempar ke depan ketika mobilnya tiba-tiba berhenti karena tabrakan.




Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi “Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda
Dalam bentuk rumus hukum II Newton dapat dituliskan:
F = m . a
Bila gaya lebih dari satu
SF = Sm . a
                               F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
  • Jika ditarik dengan gaya yang sama mobil-mobilan yang massanya lebih besar (ada beban) percepatannya lebih kecil
  • Mobil-mobilan yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih besar akan mengalami percepatan yang lebih besar pula

Contoh Soal:
Sebuah mobil mempunyai massa 3.000 kg. Dari keadaan diam mulai bergerak setelah 12 sekon kecepatan mobil mencapai 6 m/s. Hitunglah gaya yang bekerja pada mobil !

Penyelesaian:
Diketahui    :    m  = 3 000 kg
                        vo = 0 m/s
                        vt = 6  m/s
                        t   = 12 s

Ditanyakan :     F  = …… ?

Jawab         :      Mencari percepatan (a)

            ∆v
a =  ---------           
            Δt

       (6 – 0) m/s
a = ---------------            
       (12 – 0) s
a = 0,5 m/s2
Mencari gaya (F)
F = m . a
F = 3 000 kg . 0,5 m/s2
F = 1 500 N
Jadi gaya yang bekerja pada mobil adalah 1 500 N
Hukum III Newton

Misalnya jika kamu duduk di atas kursi berat badan kamu mendorong kursi ke bawah sedangkan kursi menahan (mendorong) badan kamu ke atas.

Contoh lain: Jika kamu memakai sepatu roda dan mendorong dinding, maka dinding akan mendorong kamu sebesar sama dengan gaya yang kamu keluarkan tetapi arahnya berlawanan, sehingga kamu terdorong menjauhi dinding.
Ciri gaya aksi–reaksi:
  • besarnya sama
  • arah berlawanan
  • bekerja pada benda yang berlainan

Seorang anak yang mendorong tembok,
maka dia akan terdorong menjauhi tembok

Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi “Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa setiap ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. 
Misalnya jika kamu duduk di atas kursi berat badan kamu mendorong kursi ke bawah sedangkan kursi menahan (mendorong) badan kamu ke atas.
Contoh lain: Jika kamu memakai sepatu roda dan mendorong dinding, maka dinding akan mendorong kamu sebesar sama dengan gaya yang kamu keluarkan tetapi arahnya berlawanan, sehingga kamu terdorong menjauhi dinding.
Ciri gaya aksi –reaksi:
  • besarnya sama
  • arah berlawanan
  • bekerja pada benda yang berlainan.
Thanks to

TIM PENGEMBANG
Penulis: Drs. Sri Widada
Pengkaji Materi: Dr. I Made Astra, M.Si
Pengkaji Media: Bambang Adrianto
  
Pemrogram: Hardianto, S.Kom
Pendesain Grafis: Sukisno
Animator: Sukisno
  
Quality Control: Drs. Kenthut, Drs. Gatot Pramono, M.Pet


Demikianlah Artikel Gaya dan Percepatan

Sekianlah artikel Gaya dan Percepatan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Gaya dan Percepatan dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2012/04/gaya-dan-percepatan.html