Judul : Review Film Real Steel
link : Review Film Real Steel
Review Film Real Steel
Genre | : | Action |
Release Date | : | October 7, 2011 |
Director | : | Shawn Levy |
Script | : | Leslie Bohem, John Gatins |
Producer | : | Shawn Levy, Susan Montford |
Distributor | : | Touchstone Pictures |
Duration | : | 127 minutes |
Budget | : | US$110 million |
Official Site | : | steelgetsreal.com |
Sinopsis
Charlie Kenton (Hugh Jackman) tahu kalau ia tak punya apa-apa lagi selain kemampuannya bertinju. Sayang kesempatan untuk meraih gelar juara tak juga datang pada Charlie. Peluang itu jadi semakin tipis ketika zaman sudah berubah dan olahraga tinju tak lagi dilakukan oleh manusia.
Di era serba modern ini, para petinju dipaksa pensiun karena pekerjaan mereka sudah diambil alih oleh robot-robot yang terbuat dari baja. Mau tak mau Charlie harus beralih haluan. Ia tak mungkin lagi menjadi petinju. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menjadi promotor tinju kecil-kecilan. Charlie memang tak pernah menyerah dan saat Max (Dakota Goyo), putranya, muncul di depan pintu, bisa jadi masih ada harapan buat Charlie.
Bersama Max, Charlie lantas membangun sebuah robot dari sisa-sisa robot yang telah kalah di ring tinju. Berbekal pengalamannya di atas ring, Charlie mulai melatih jagoan barunya ini. Meski semula terlihat tak menjanjikan namun bisa jadi ini adalah harapan terakhir Charlie untuk meraih harapannya yang sirna sekaligus memperbaiki hubungannya dengan Max.
Review
Kabarnya Sugar Ray Leonard terlibat proses pembuatan film arahan Shawn Levy ini. Jadi tak terlalu mengherankan kalau aksi para robot ini di atas ring terlihat sangat menarik. Tak beda saat menyaksikan dua petinju kelas berat beradu tinju di atas ring. Hanya itu? Tidak. REAL STEEL memberikan lebih banyak dari itu. Bahkan, setelah menyaksikan film ini, TRANSFORMERS rasanya tak ada apa-apanya lagi.Source : http://www.kapanlagi.com/film/internasional/real-steel-saat-robot-sudah-menggantikan-manusia.html
Seting yang diambil memang di dunia masa depan namun kisah yang diusung bukanlah kisah baru. Mungkin karena itu juga penonton rasanya jadi lebih bisa terlibat. Soal akting, Hugh Jackman jelas tak ada masalah, begitu juga dengan si kecil Dakota Goyo. Tentu saja itu semua tak akan berarti kalau John Gatins tak bisa mengadaptasi kisah yang ditulis Richard Matheson ini dengan baik. Alur kisah tertata apik tanpa meninggalkan pentingnya pembentukan karakter.
REAL STEEL mungkin bukan film tanpa kekurangan namun kelebihan yang ditawarkan sepertinya mampu membuat kita memaklumi kekurangan tadi. Dan pastinya dari sisi visual, film ini sangat memuaskan. Special effect yang digunakan mungkin tak semegah seperti dalam TRANSFORMERS namun karena tak berlebihan itu juga REAL STEEL jadi terlihat lebih menarik.
Demikianlah Artikel Review Film Real Steel
Sekianlah artikel Review Film Real Steel kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Review Film Real Steel dengan alamat link https://sebuahteknologi.blogspot.com/2012/03/review-film-real-steel.html